KOMPAS.com - Upaya melawan sebaran hoaks di ranah digital melalui Cek Fakta, akan diperkuat jelang pemilihan umum (pemilu) 2024.
Sejak 2018, berbagai organisasi dan media di Indonesia membentuk jaringan pemeriksa fakta bertajuk Cek Fakta.
Bertepatan dengan Hari Pers Nasional, Google Indonesia memoderatori obrolan terkait Cek Fakta, termasuk langkah-langkah yang akan diambil dalam menghadapi tantangan hoaks ke depan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho mengatakan puncak sebaran hoaks sepanjang empat tahun terakhir terjadi pada 2020.
"Kalau misalnya kita tengok, puncak dari misinformasi di Indonesia itu di tahun 2020, yaitu ketika pandemi dimulai," ujar Septiaji, Rabu (10/2/2022).
Baca juga: Label Hoaks Berita Kasus Pemerkosaan di Luwu Timur Dinilai Ancam Kemerdekaan Pers
Berdasarkan pantauan Mafindo, sedikitnya ada sebaran 2.298 hoaks di tahun tersebut, yang sebagian besar hoaks terkait topik kesehatan.
"Itu lebih besar jika dibanding tahun 2019, yaitu ketika kita ada pemilu yang otomatis kita hoaksnya juga luar biasa banyak," kata dia.
Menurut pihaknya, ada indikasi bahwa dengan menyajikan wacana tandingan melalui kerja Cek Fakta, bisa sedikit meredam sebaran hoaks.
"Tetapi kalau kita lihat, di tahun 2021 itu turun. Jumlah hoaks yang kita monitor itu selama tahun 2021 itu 1.880-an, jadi turun dibanding 2020. Dan kalau kita tengok untuk isu Covid-19 ya, itu turun 40 persen," pungkas Septiaji.
Melihat data tersebut, upaya baik melalui kerja Cek Fakta, perlu dilanjutkan terutama jelang pemilu 2024.
Baca juga: AJI Nilai Pelabelan Hoaks ke Karya Jurnalistik Jadi Tantangan Media pada 2022
Tahun ini, Google memberikan bantuan pendanaan 815 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 11,6 miliar untuk mendukung perluasan jaringan Cek Fakta di Indonesia.
Rencananya, akan ada 35 media lokal yang akan bergabung bersama 24 partner media lainnya dalam jaringan Cek Fakta.
Cek Fakta juga akan bekerja sama dengan 10 jaringan radio untuk memperluas cakupan pengecekan fakta di ranah media berbasis audio.
Para pengecek fakta juga akan diberi serangkaian pelatihan, program capacity building, dan program beasiswa.