KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan yang menyediakan platform media sosial semakin memperhatikan banyaknya misinformasi yang diunggah penggunanya.
Sejumlah perubahan pun dilakukan, termasuk yang dilakukan oleh Twitter, penyedia platform yang dikenal dengan keterbatasan 140 karakter.
Twitter kini berupaya mencegah dan menghentikan menyebarnya informasi keliru, disinformasi, misinformasi, dan hoaks seputar Covid-19.
Saat ini, Twitter tidak segan untuk membatasi bahkan menghapus konten yang terbukti salah dan menyesatkan.
Seperti apa perubahan kebijakan yang dilakukan perusahaan yang berbasis di San Francisco, Amerika Serikat itu?
Berikut infografiknya: