Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Menghirup bubuk jahe kering diklaim dapat menyembuhkan infeksi varian Omicron, varian baru virus corona penyebab Covid-19.
Informasi tersebut beredar di media sosial Facebook dalam bentuk video yang berisi penjelasan dari seorang pria yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia.
Dr Zarir Udwadia adalah adalah seorang ahli paru dan peneliti yang berasal dari India.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut keliru alias hoaks.
Klaim menghirup bubuk jahe kering dapat menyembuhkan infeksi varian Omicron dibagikan di Facebook oleh akun ini, ini, dan ini.
Dalam video yang dibagikan, pria yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia memberikan penjelasan sebagai berikut:
"Alasannya sangat ilmiah, jahe kering sangat basa dan memiliki nilai pH tinggi. Ketika Anda memasukkannya ke dalam semua lendir dan asam... infeksi yang Anda alami semuanya bersifat asam dan memiliki pH rendah. Mereka terbunuh. Seperti yang Anda ketahui, virus COVID dan virus lainnya menyebar melalui lubang hidung, melalui lendir ke tenggorokan dan kemudian mungkin ke paru-paru. Jadi dari lubang hidung tempat kita menelannya, jika kita melakukannya, kita akan baik-baik saja. Jadi tolong sebarkan ini untuk kepentingan umum juga, karena banyak orang dapat mengambil manfaat darinya."
Video tersebut dibagikan di Facebook pada 10 Januari 2022.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sosok pria dalam video tersebut, yang diklaim sebagai dr Zarir Udwadia.
Hasil penelusuran di mesin pencari Google menunjukkan bahwa wajah pria yang ada dalam video itu berbeda dengan foto dr Zarir Udwadia.
Hasil penelusuran terkait dr Zarir Udwadia dan manfaat menghirup bubuk jahe kering juga membawa Tim Cek Fakta Kompas.com ke sejumlah artikel debunking.
Salah satu artikel debunking itu dipublikasikan oleh Boom, media pemeriksa fakta India, pada 12 Januari 2022.
Melansir Boom, dr Zarir Udwadia membantah klaim yang mengatakan bahwa ia menyarankan menghirup bubuk jahe kering untuk menyembuhkan infeks varian Omicron.
Ia kemudian membagikan penjelasannya tentang infeksi varian Omicron, yang diunggah di YouTube.
Sementara itu, menurut The National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine, konsumsi jahe tidak dapat mencegah dan menyembuhkan Covid-19.
Mengonsumsi jahe, baik dengan memakan akar jahe, minum teh jahe, meminum kapsul jahe, atau menghirup atau menambahkan bubuk jahe ke makanan, tidak akan mencegah atau melawan infeksi virus corona.
Infeksi virus menyebar di tubuh ketika virus memasuki sel dan membuat salinan atau memperbanyak dirinya. Salinan itu kemudian memasuki sel baru dan mengulangi prosesnya.
Jahe tidak akan menghancurkan virus dalam tubuh atau menghentikan proses penyalinan.
Menggabungkan jahe dengan bahan lain, seperti lemon, bawang putih, madu, atau cuka, juga tidak akan menghancurkan virus.
Minum teh jahe panas, dengan atau tanpa bahan tambahan ini, tidak akan mencegah atau menyembuhkan Covid-19.
Ada beberapa bukti bahwa teh atau suplemen jahe dapat membantu mengatasi mual. Beberapa orang menggunakan jahe untuk mengontrol mual yang berhubungan dengan kehamilan atau kemoterapi.
Namun, tidak ada bukti bahwa jahe atau suplemen makanan lainnya dapat "meningkatkan" atau "memperkuat" sistem kekebalan untuk melindungi dari infeksi Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa video mengatasnamakan dr Zarir Udwadia tentang manfaat menghirup bubuk jahe kering untuk menyembuhkan varian Omicron adalah hoaks.
Pria dalam video tersebut bukan dr Zarir Udwadia, ahli paru dan peneliti India.
Selain itu, tidak ada bukti bahwa jahe atau suplemen makanan lainnya dapat "meningkatkan" atau "memperkuat" sistem kekebalan untuk melindungi dari infeksi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.