Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Mengonsumsi jahe, baik dengan memakan akar jahe, minum teh jahe, meminum kapsul jahe, atau menghirup atau menambahkan bubuk jahe ke makanan, tidak akan mencegah atau melawan infeksi virus corona.
Infeksi virus menyebar di tubuh ketika virus memasuki sel dan membuat salinan atau memperbanyak dirinya. Salinan itu kemudian memasuki sel baru dan mengulangi prosesnya.
Jahe tidak akan menghancurkan virus dalam tubuh atau menghentikan proses penyalinan.
Menggabungkan jahe dengan bahan lain, seperti lemon, bawang putih, madu, atau cuka, juga tidak akan menghancurkan virus.
Minum teh jahe panas, dengan atau tanpa bahan tambahan ini, tidak akan mencegah atau menyembuhkan Covid-19.
Ada beberapa bukti bahwa teh atau suplemen jahe dapat membantu mengatasi mual. Beberapa orang menggunakan jahe untuk mengontrol mual yang berhubungan dengan kehamilan atau kemoterapi.
Namun, tidak ada bukti bahwa jahe atau suplemen makanan lainnya dapat "meningkatkan" atau "memperkuat" sistem kekebalan untuk melindungi dari infeksi Covid-19.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, dapat disimpulkan bahwa video mengatasnamakan dr Zarir Udwadia tentang manfaat menghirup bubuk jahe kering untuk menyembuhkan varian Omicron adalah hoaks.
Pria dalam video tersebut bukan dr Zarir Udwadia, ahli paru dan peneliti India.
Selain itu, tidak ada bukti bahwa jahe atau suplemen makanan lainnya dapat "meningkatkan" atau "memperkuat" sistem kekebalan untuk melindungi dari infeksi Covid-19.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.