Hal ini dibenarkan pekerja kebun yang mengaku menemukan banyak babi hutan dalam kondisi tewas pada 2021.
Populasi harimau sumatera
Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati (KKH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indra Exploitasia mengatakan, data populasi harimau sumatera yang dimiliki KLHK saat ini adalah data tahun 2016.
Penyusunan data tersebut dilakukan melalui kajian yang dilaksanakan bersama dengan para praktisi konservasi harimau sumatera di Indonesia.
"Kajian ini dimaksudkan untuk memperbaharui informasi mengenai populasi dan keberadaan harimau sumatera, yang terakhir kali dipublikasi oleh pemerintah Indonesia di tahun 1994," kata Indra melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (19/1/2022).
Indra mengatakan, saat ini sensus harimau sumatera sedang dilakukan melalui program Sumatran Wide Tiger Survey yang dilaksanakan sejak 2018 dan sedang dalam proses analisis.
"Berdasarkan data 2016, populasi harimau sejumlah 604 ekor," ujar Indra.
Data itu tidak jauh berbeda dari catatan Mongabay, 11 Agustus 2021, yang menyebutkan sekitar 600 individu harimau sumatera yang tersisa di Indonesia, dengan statusnya yang terancam punah.
Jumlah harimau sumatera menurun seiring meluasnya perusakan habitat hutan mereka, terutama karena penebangan dan perluasan perkebunan sawit dan kayu pulp.
Saat ini, hanya dua populasi di seluruh pulau yang mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjangnya, dengan masing-masing lebih dari 30 betina berkembang biak.
Terlebih lagi, kedua kelompok harimau ini sekarang berada di bawah ancaman serius proyek pembangunan jalan yang telah direncanakan.
Seperti di banyak tempat lain di Asia Tenggara, pemburu membidik harimau di Sumatera untuk diperdagangkan secara ilegal baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut IUCN, setidaknya 50 harimau sumatera dibunuh di Indonesia setiap tahun antara tahun 1998 -2002, baik untuk diperdagangkan maupun akibat dari konflik manusia-harimau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram