Melalui rilisnya pada 12 Januari 2022, IFCN tidak menyarankan YouTube untuk melakukan penghapusan kontan.
Penghapusan konten secara sepihak tidak sesuai dengan komitmen kebebasan berekspresi.
Kendati demikian, YouTube memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan menghindari kemungkinan bahwa platformnya menjadi ruang eksploitasi dan ujaran kebencian.
Pengalaman IFCN, memunculkan informasi pemeriksa fakta pada video-video tersebut adalah cara yang lebih efektif daripada menghapus konten.
Informasi tambahan dari pemeriksa fakta bisa menjaga kebebasan berekspresi tetap bejalan, sekaligus memberi ruang informasi tambahan untuk mengurangi risiko yang berbahaya di kehidupan nyata, kesehatan, keselamatan, dan proses demokrasi.
IFCN meminta komitmen YouTube terhadap transparansi terkait disinformasi di platformnya.
YouTube perlu mendukung penelitian independen tentang asal-usul berbagai kampanye misinformasi, jangkauan, dampaknya, dan cara paling efektif untuk menghilangkan prasangka informasi palsu.
Selain menghapus konten sebagai bentuk kepatuhan hukum, fokus YouTube seharusnya menyediakan konteks dan sanggahan, yang ditampilkan jelas pada video atau sebagai konten video tambahan.
IFCN juga mengusulkan agar YouTube bertindak terhadap pelanggar berulang bagi mereka yang menyebarkan disinformasi dan misinformasi, terutama mereka yang memonetisasi konten tersebut di dalam dan di luar platform.
Bisa juga dengan mencegah algoritma merekomendasikan atau mempromosikan konten dari sumber misinformasi tersebut.
Disinformasi dan misinformasi bersumber dalam berbagai bahasa. Maka perlu tindakan khusus untuk memberikan data bahasa dan layanan transkripsi di luar bahasa Inggris, yang bisa berfungsi dalam bahasa apa pun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.