Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, beredar narasi yang menyebut bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta peredaran vaksin di seluruh dunia dihentikan.
Narasi itu menyertakan tangkapan layar video seorang pria berambut panjang dengan latar biru yang disebut menyampaikan informasi dari kantor WHO.
Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
WHO tidak pernah menyerukan pemberhentian program vaksinasi. Sebaliknya, WHO mendorong distribusi vaksin yang adil dan efektif.
Adapun orang dalam tangkapan layar itu adalah Ivan Vilibor Sincic, dalam konferensi pers Anggota Parlemen Eropa (MEPs).
Informasi yang menyebut bahwa kantor WHO meminta peredaran vaksin di seluruh dunia dihentikan, disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.
Terdapat tangkapan layar seorang pria berambut panjang, dengan latar berwarna biru.
"Sekali lagi, kami di sini untuk mengatakan TIDAK untuk diskriminasi dan TIDAK untuk pemisahan," tulis video itu yang formatnya mirip terjemahan.
Namun, tulisan lain yang lebih besar menyebutkan:
"Just informasi dari kantor PBB WHO. Untuk vaksin di seluruh dunia harus diberhentikan."
Tidak benar WHO meminta agar vaksinasi di seluruh dunia dihapuskan.
Dilansir dari laman resminya, WHO menyatakan dukungan untuk akses vaksin yang adil dan efektif untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kita harus memastikan akses vaksin yang adil dan merata, dan memastikan setiap negara menerimanya dan dapat meregulasinya untuk melindungi rakyat, dimulai dari yang paling rentan," tulis pernyataan WHO.
Adapun terkait sosok pria yang diklaim sebagai perwakilan dari WHO, sebenarnya adalah Ivan Vilibor Sincic. Dia adalah politisi Kroasia sekaligus dan anggota Parlemen Eropa.
Tangkapan layar sosoknya, bersumber dari video yang diunggah akun YouTube Ivan Vilibor Sincic, pada 30 Oktober 2021.