Narasi itu menyertakan tangkapan layar video seorang pria berambut panjang dengan latar biru yang disebut menyampaikan informasi dari kantor WHO.
Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.
WHO tidak pernah menyerukan pemberhentian program vaksinasi. Sebaliknya, WHO mendorong distribusi vaksin yang adil dan efektif.
Adapun orang dalam tangkapan layar itu adalah Ivan Vilibor Sincic, dalam konferensi pers Anggota Parlemen Eropa (MEPs).
Narasi yang beredar
Informasi yang menyebut bahwa kantor WHO meminta peredaran vaksin di seluruh dunia dihentikan, disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.
Terdapat tangkapan layar seorang pria berambut panjang, dengan latar berwarna biru.
"Sekali lagi, kami di sini untuk mengatakan TIDAK untuk diskriminasi dan TIDAK untuk pemisahan," tulis video itu yang formatnya mirip terjemahan.
Namun, tulisan lain yang lebih besar menyebutkan:
"Just informasi dari kantor PBB WHO. Untuk vaksin di seluruh dunia harus diberhentikan."
Penelusuran Kompas.com
Tidak benar WHO meminta agar vaksinasi di seluruh dunia dihapuskan.
Dilansir dari laman resminya, WHO menyatakan dukungan untuk akses vaksin yang adil dan efektif untuk mengakhiri pandemi Covid-19.
"Kita harus memastikan akses vaksin yang adil dan merata, dan memastikan setiap negara menerimanya dan dapat meregulasinya untuk melindungi rakyat, dimulai dari yang paling rentan," tulis pernyataan WHO.
Adapun terkait sosok pria yang diklaim sebagai perwakilan dari WHO, sebenarnya adalah Ivan Vilibor Sincic. Dia adalah politisi Kroasia sekaligus dan anggota Parlemen Eropa.
Tangkapan layar sosoknya, bersumber dari video yang diunggah akun YouTube Ivan Vilibor Sincic, pada 30 Oktober 2021.
Dalam konferensi pers itu, dia menyuarakan keprihatinannya terhadap penggunaan sertifikat Covid-19 digital (DGC) atau sertifikat hijau yang diberlakukan di Eropa.
Sertifikat itu digunakan sebagai bukti seseorang sudah menerima vaksin, juga sebagai bukti hasil tes negatif atau sembuh, yang dipakai sebagai akses ke tempat-tempat umum, seperti bar dan restoran.
Diberitakan Euro News, 9 Juni 2021, sebagian besar anggota parlemen sepakat untuk menggunakan sertifikat hijau tersebut.
Izin dikeluarkan sejak Juni 2021, berdasarkan keputusan suara terbesar dengan 546 mendukung, 93 menentang, dan 51 anggota parlemen abstain.
Kesimpulan
Narasi yang menyebut bahwa WHO meminta agar vaksinasi di seluruh dunia dihapuskan adalah hoaks.
Sebaliknya, WHO mendorong akses vaksin yang adil dan merata di setiap negara untuk mengakhiri pandemi.
Orang dalam tangkapan layar bukanlah dari WHO, tetapi anggota parlemen Eropa.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/01/13/154652882/hoaks-who-minta-peredaran-vaksin-di-seluruh-dunia-dihentikan