Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembunuhan Yitzhak Rabin, PM Israel yang Upayakan Perdamaian dengan Palestina

KOMPAS.com - Mendiang Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dikenal sebagai orang yang menginisiasi upaya perdamaian dan koeksistensi antara Israel dan Palestina.

Namun, sebelum berhasil mencapai tujuan tersebut, ia tewas dibunuh oleh seorang ekstremis Zionis pada 4 November 1995.

Dilansir The Guardian, pembunuhan itu terjadi saat Rabin menghadiri aksi damai di alun-alun utama Tel Aviv yang diikuti lebih dari 100.000 orang.

Rabin menyampaikan pidato yang menegaskan bahwa Israel siap untuk perdamaian dengan Palestina dan menjalin hubungan damai dengan negara-negara tetangga mereka.

Aksi damai ditutup dengan penampilan penyanyi Miri Aloni yang membawakan lagu andalan, Shir LaShalom atau A Song For Peace. Rabin juga ikut bernyanyi bersama pejabat lainnya.

Setelah lagu selesai, Rabin meninggalkan panggung dan berjalan menuju mobilnya sambil diiringi sorak-sorai dari anak-anak muda yang datang ke aksi, "Jangan hanya bernyanyi tentang perdamaian – mari kita berdamai."

Namun, sebelum sampai ke mobil, Rabin didekati oleh Yigal Amir, seorang Yahudi Israel berusia 25 tahun dan ekstremis Zionis. Amir melepaskan dua tembakan ke punggung Rabin.

Satu setengah jam kemudian, Rabin dinyatakan meninggal. Beberapa bulan setelah peristiwa itu, prospek perdamaian antara Palestina dan Israel ikut terkubur, mengikuti jejak penggagasnya.

Dibunuh oleh rakyatnya sendiri

Dilansir Britannica, Rabin menyadari pentingnya membangun perdamaian dan koeksistensi dengan Palestina dan negara tetangga lainnya, meski ia berlatar belakang militer.

Rabin adalah kepala staf angkatan bersenjata Israel selama Perang Enam Hari pada Juni 1967. Sebelumnya, ia juga terlibat pada Perang Arab-Israel yang berlangsung pada 1948-1949.

Sebagai perdana menteri, Rabin menangguhkan pembangunan permukiman baru Israel di wilayah yang mereka duduki. Pemerintahannya juga melakukan negosiasi rahasia dengan PLO yang berpuncak pada tercapainya Perjanjian Oslo, September 1993.

Dalam perjanjian tersebut, Israel mengakui Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan setuju untuk secara bertahap menerapkan pemerintahan mandiri terbatas bagi warga Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Pada Oktober 1994, Rabin dan Raja Hussein dari Yordania, setelah serangkaian pertemuan rahasia, menandatangani perjanjian perdamaian penuh antara kedua negara.

Bersama Menteri Luar Negeri Israel Shimon Peres, dan Ketua PLO Yasser Arafat, Rabin menerima Hadiah Nobel Perdamaian pada 1994.

Akan tetapi, kebijakan luar negeri Rabin menimbulkan pertentangan yang kuat di antara banyak warga Israel, khususnya para pemukim di Tepi Barat.

Pada November 1995, Rabin menghadiri aksi damai di Tel Aviv, yang diadakan untuk menggalang dukungan bagi perjanjian Israel-PLO. Aksi damai tersebut berakhir dengan tragedi ketika Rabin dibunuh oleh seorang ekstremis Zionis.

Dilansir The New Yorker, pada minggu-minggu menjelang pembunuhan Rabin, tiga rabi ekstremis dari Tepi Barat mengeluarkan pendapat tertulis bahwa membunuh Rabin dapat diterima, dengan alasan bahwa ia telah mengkhianati orang-orang Yahudi.

Para rabi mendasarkan pembenaran mereka pada konsep din rodef, istilah Ibrani untuk menggambarkan seseorang yang mengintai orang tidak berdaya. Membunuh rodef dikatakan sah dan wajib dilakukan untuk menyelamatkan korban yang dituju.

Pada hari kematiannya, Rabin mempertimbangkan untuk tinggal di rumah dan tidak menghadiri aksi damai karena takut dipermalukan jika hanya sedikit orang yang datang.

Namun, massa yang berkumpul di Kings of Israel Square di Tel Aviv, melebihi bayangannya. Jumlah orang yang datang mencapai lebih dari seratus ribu.

Pada waktu itu, kekhawatiran terbesar di kalangan aparat keamanan terkait gangguan terhadap aksi damai adalah pelaku bom bunuh diri dari Palestina.

Namun, kenyataan berkata lain, Rabin ditembak dua kali oleh seorang Yahudi Israel, Yigal Amir.

Saat ditahan, Amir juga tak menunjukkan rasa bersalah. Bahkan, ia meminta segelas schnapps (minuman alkohol) kepada polisi untuk bersulang atas kematian sang Perdana Menteri.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/11/04/185500482/pembunuhan-yitzhak-rabin-pm-israel-yang-upayakan-perdamaian-dengan

Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke