Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kilas Balik "Space Oddity", Lagu yang Melesatkan Karier David Bowie

Ground control to Major Tom
Ground control to Major Tom
Take your protein pills and put your helmet on
Ground control to Major Tom
Commencing countdown, engines on
Check ignition, and may God's love be with you

(Space Oddity - David Bowie)

KOMPAS.com - Penjelajahan luar angkasa menjadi tema yang memengaruhi kultur pop pada akhir dekade 1960-an.

Dilansir udiscovermusic, lagu "Space Oddity" karya David Bowie menjadi salah satu ikon yang mewakili era tersebut.

Lewat lagunya, Bowie mengisahkan gejolak emosi astronot fiktif Major Tom yang terombang-ambing di luar angkasa sambil memandangi Bumi.

Karakter Major Tom terinspirasi dari tokoh Dr. David Bowman di film 2001: A Space Odyssey garapan sutradara Stanley Kubrick.

Dalam wawancara dengan majalah Performing Songwriter pada 2003, Bowie mengungkapan bahwa film tersebut sangat luar biasa.

"Saya sangan terkesan ketika menontonnya, beberapa kali, dan itu benar-benar mengilhami saya. Itu mengalirkan inspirasi bagi lagu tersebut (Space Oddity)" kata Bowie.

Bowie mulai menulis "Space Oddity" enam bulan setelah menonton 2001: A Space Odyssey. Film tersebut tayang di bioskop-bioskop Inggris pada Mei 1968.

Pada Februari 1969, Bowie pergi ke Morgan Sound Studios di Willesden High Road untuk merekam film berdurasi 28 menit berjudul Love You Till Tuesday.

Film itu diangkat dari judul lagu yang direkam Bowie untuk Decca Records pada 1967.

Pembuatan film itu merupakan upaya manajer Bowie saat itu, Kenneth Pitt, untuk mempromosikan sang artis ke audiens yang lebih luas.

Bowie bermain bersama gitaris kelahiran Yorkshire, John "Hutch" Hutchinson. Dia telah melakukan tur dengan Bowie sebagai bagian dari duo bernama Feathers.

Hutchinson mengatakan, Bowie menulis "Space Oddity" sebagai lagu duet yang akan dinyanyikan mereka berdua di film tersebut.

Akan tetapi, pembuatan film tidak berjalan mulus. Terjadi ketidakcocokan antara Pitt dengan sutradara Malcolm J Thomson. Akhirnya, film itu dibatalkan.

Di kemudian hari, film itu dirilis ke publik sebagai video pada 1984. Versi "Space Oddity" di film itu dimiliki oleh Decca Records, setelah Pitt menjual hak atas Love You Till Tuesday.

Meski kecewa karena film itu tidak jadi dirilis di layar lebar, namun Pitt yakin bahwa Bowie telah menciptakan lagu yang benar-benar spesial.

"Jelas dari tanggapan orang-orang ketika lagu itu diperdengarkan untuk pertama kalinya bahwa David Bowie telah menggubah sesuatu yang luar biasa," kata Pitt.

Bowie kemudian mendemonstrasikan versi lebih lanjut dari lagu tersebut dalam upaya untuk mendapatkan kontrak rekaman.

Upayanya membuahkan hasil. Produser Gus Dudgeon bersedia memproduksi lagu itu, dan akhirnya "Space Oddity" direkam pada 20 Juni 1969 di Trident Studios London, Inggris.

Lagu itu dirilis pada 11 Juli 1969, jelang Neil Armstrong dan Buzz Aldrin menginjakkan kaki di Bulan. BBC memutar "Space Oddity" selama liputan mereka tentang pendaratan Apollo 11.

Bowie mengatakan bahwa ia senang BBC memutar lagu tersebut. Namun, ia yakin jika mereka tidak benar-benar paham lirik dari lagu tersebut.

Menurut Bowie, kebanyakan orang mengira lagu itu ditulis tentang penjelajahan luar angkasa. Namun, itu adalah tentang kegagalan seorang astronot yang terbang keluar dari Bumi.

Perasaan terasing dan terisolasi yang dialami Major Tom selama terombang-ambing di luar angkasa disebut Bowie sebagai sesuatu yang kerap dihadapinya.

"Saya sering menempatkan diri saya dalam situasi di mana saya terisolasi sehingga saya dapat menulis tentang itu," kata Bowie.

Nyaris one-hit wonder

Dilansir Far Out Magazine, perilisan Space Oddity yang tergesa-gesa demi tidak ketinggalan momentum pendaratan Apollo 11 nyaris membuat Bowie menjadi one-hit wonder.

Dalam sebuah wawancara pada 1983, Bowie mengatakan bahwa "Space Oddity" adalah sebuah lagu bagus yang mungkin ia tulis terlalu cepat.

"Karena saya tidak (memiliki) hal lain yang substansial (untuk mengikutinya) saat itu," ujar dia.

Awalnya, "Space Oddity" terjual lambat di Inggris dan hampir tidak menimbulkan dampak apa pun di skena musik Amerika Serikat.

Debut di peringkat 48 UK Singles Chart, beberapa dorongan promosi yang kuat dari Bowie akhirnya membuat lagu tersebut naik ke nomor lima. 

Setelah itu, Bowie terbenam di bawah radar, bahkan saat ia merilis beberapa albumnya yang paling memikat, termasuk The Man Who Sold the World dan Hunky Dory.

Kariernya kembali menanjak berkat album The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders From Mars.

Kemudian, RCA Records memutuskan untuk menerbitkan ulang album self-title Bowie pada 1969 dengan judul Space Oddity.

Lagu itu diterbitkan ulang sebagai single, didukung dengan "The Man Who Sold the World", dan mencapai posisi 15 di Billboard Hot 100 pada 1972, hit 20 besar pertama Bowie di AS.

RCA Records kembali merilis ulang "Space Oddity" sebagai single pada 1975. Kali ini, lagu tersebut sukses mencapai peringkat pertama UK Singles Chart.

Ketika Bowie meninggal dunia pada 10 Januari 2016, "Space Oddity" melesat kembali ke jajaran teratas UK Singles Chart, menjadikannya salam perpisahan dari sang legenda pop.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/06/21/094500782/kilas-balik-space-oddity-lagu-yang-melesatkan-karier-david-bowie

Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke