Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

16 Februari 1923, Penemuan Makam Firaun Tutankhamun

KOMPAS.com - Makam Firaun Tutankhamun ditemukan pada 16 Februari 1923 dan menjadi berita utama kala itu.

Dikutip dari History, Howard Carter merupakan arkeolog yang menemukan dan masuk ke makam pemimpin Mesir Kuno yang juga disebut Tut.

Ia datang ke Mesir pada 1891 dengan dukungan pendanaan dari orang kaya Inggris, Lord Carnarvon. Sejak awal misi Carter memang mencari makam raja Mesir kuno.

Namun saat itu, makam berisi benda-benda berharga telah banyak yang dijarah.

Carter tetap menjalankan misinya dengan keyakinan tinggi, bahwa pasti masih ada makam utuh walau mungkin hanya satu.

Pada tahun keempat, Lord Carnarvon berencana menghentikan pendanaan, namun Carter berhasil membujuknya.

Akhirnya proses pencarian ditambah satu tahun dan menjadi kesempatan terakhirnya.

Sikap Carter yang bersikeras melanjutkan pencarian di tahun kelima membuahkan hasil. Timnya menemukan anak tangga yang tersembunyi di bawah puing-puing.

Lokasinya di dekat pintu makam lain. Mereka menyusurinya hingga menemukan makam kuno dengan segel bertuliskan Tutankhamun. Alangkah senangnya mereka ketika mengetahui makam itu benar-benar utuh.

Kemudian, eksplorasi ruang demi ruang makam di kompleks Lembah Para Raja itu mereka lakukan bersama otoritas resmi Mesir. Salah satu hasil utama adalah mumi Tut.

Polemik kepercayaan

Tut lahir di era kekuasaan Dinasti ke-18 yang dipimpin Raja Amenhotep IV yang berupaya merombak tatanan kepercayaan atau ketuhanan, yakni sekitar tahun 1550-1295 SM.

Dikutip dari National Geographic, Amenhotep mengangkat dewa matahari baru bernama Aten dan mengabaikan dewa-dewa lain yang sebelumnya disembah rakyat dengan takzim.

Ia juga mengubah namanya menjadi Akhenaten untuk menghormati dewa baru tersebut. Tut yang diyakini merupakan puteranya, juga mendapatkan nama pertama Tutankhaten, sebelum akhirnya berubah.

Pemuka agama tidak menyetujui langkah Amenhotep itu, namun sang raja terus melanjutkan niatnya, hingga meninggal sekitar tahun 1336 SM. Tut yang berusia sembilan tahun pun naik takhta.

Diduga Tut mendapat pengaruh dari para pemuka agama hingga mengembalikan konsep kepercayaan sebelumnya. Dewa-dewa yang disingkarkan ayahnya kembali diagungkan.

Ia juga mengganti nama menjadi Tutankhamun yang berarti "gambar hidup Amun" di mana Amun merujuk pada Dewa Udara Mesir saat itu.

Sementara nama singgasananya ditentukan sebagai Nebkheperure untuk menghormati nama Dewa Matahari Re atau Ra, yang sebelumnya diganti Aten oleh ayahnya.

Selain itu, belum ditemukan fakta kepemimpinan yang menonjol dari dirinya. Bahkan di masa itu, dia tidak cukup termasyhur, dan diperkirakan hanya menjadi raja boneka orang-orang di sekitarnya.

Ada juga yang berpendapat catatan kepemimpinannya banyak dihilangkan untuk menghapus sejarah era perubahan konsep kepercayaan oleh ayahnya, yang tidak diharapkan.

Banyak ilmuwan sepakat bahwa Tut wafat di usia muda, namun penyebab pastinya belum terungkap. Penemuan makamnya pun sangat berharga, karena berhasil terlindung lebih dari 3.000 tahun.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/16/220200182/16-februari-1923-penemuan-makam-firaun-tutankhamun

Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke