Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Rudal RI Hancurkan Obyek Vital Malaysia karena Bantu Perang Lawan Australia

KOMPAS.com - Sejumlah unggahan di Facebook menyampaikan informasi keliru mengenai adanya perang antara Indonesia dengan Malaysia.

Klaim yang disertakan bahwa Indonesia unggul dalam peperangan melawan Malaysia setelah berhasil menghancurkan obyek vital Negeri Jiran itu.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, diketahui klaim tersebut hoaks.

Narasi yang beredar

Klaim bahwa Indonesia dan Malaysia berperang diunggah di media sosial, salah satunya oleh akun ini. Dua hari setelah diunggah, video tersebut telah ditonton lebih dari 171.000 kali.

Narasi yang disampaikan video itu, Indonesia berperang melawan Australia untuk merebut Pulau Pasir.

Kemudian, karena Malaysia membantu Australia, Indonesia juga memerangi negara serumpun itu.

Disebutkan bahwa pasukan Indonesia terus maju ke wilayah Australia dan telah menghancurkan sistem komando dan kontrol militer, fasilitas pertahanan dan fasilitas energi, serta perusahaan produsen dan perbaikan senjata di Malaysia.

Ditampilkan juga sejumlah pemimpin yang diklaim memberikan pernyataan terkait perang antara Indonesia dan Malaysia.

Tokoh yang muncul di antaranya, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Menteri Pertahanan Australia Richard Marles.

Keterangan yang disertakan dalam unggahan itu sebagai berikut:

Bak Malaikat Pencabut Nyawa??Tanpa Aba², Serangan Rudal NKRI Sukses Hancurkan Objek Vital Malaysia??

Penelusuran Kompas.com

Faktanya, perang antara Indonesia dan Australia tidak pernah terjadi, alias informasi yang disampaikan itu hoaks.

Pemerintah RI mengakui Pulau Pasir milik Australia berdasarkan catatan sejarah, sehingga tidak ada perebutan, sebagaimana diberitakan Antara.

Indonesia dan Australia terus berusaha saling menjalin hubungan bilateral dengan melangsungkan berbagai kerjasama, di antaranya di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan.

Demikian juga perang antara Indonesia dan Malaysia, yang hingga saat ini tidak pernah terjadi.

Bahkan Pemerintah Indonesia menawarkan invetasi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kepada Pemerintah Malaysia.

Mengenai video pernyataan para pemimpin negara dalam unggahan itu, sebenarnya merupakan rekaman yang tidak terkait dan tidak membicarakan perang antara Indonesia dengan Australia maupun Malaysia.

Misalnya,video Prabowo saat membahas konsep pertahanan Indonesia di Forum Dialog The 17th International Institute for Strategic Studies (IISS) Manama Dialogue 2021, Sabtu (20/11/2021).

Kemudian video pernyataan Retno sesungguhnya saat dia memberikan pandangan dalam sidang Majelis Umum PBB di New York hari Kamis (20/5/2021). Saat itu, Menlu membela Palestina dan menyebutkan Israel merupakan penjajah.

Video Anwar dalam unggahan itu merupakan pernyataanya dalam wawancara bersama media The Straits Times yang tayang pada 16 Oktober 2021.

Saat itu ia belum menjabat Perdana Menteri Malaysia, melainkan pimpinan oposisi yang tengah membahas kondisi politik dalam negeri dan penanganan pandei Covid-19 di sana.

Sementara Marles dalam unggahan itu, sesungguhnya tengah menyampaikan intruksi agar departemennya meninjau undang-undang tentang pensiunan tentara setelah ada dugaan pensiunan tentara mereka diminta untuk melatih militer China.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, bisa disimpulkan bahwa klaim Indonesia berperang dengan Australia dan Malaysia, adalah hoaks.

Ketiga negara tidak sedang saling berperang. Video yang digunakan unggahan itu pun tidak ada kaitannya dengan infromasi Indonesia berperang.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/12/27/140042582/hoaks-rudal-ri-hancurkan-obyek-vital-malaysia-karena-bantu-perang-lawan

Terkini Lainnya

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Dituding Tiru Suara Scarlet Johansson, OpenAI Hapus Fitur Suara dari ChatGPT

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

[KLARIFIKASI] Video Lama Presiden Iran Naik Helikopter Dinarasikan Keliru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke