Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

CEK FAKTA: Benarkah Cacar Monyet Hanya Serang Negara yang Pakai Pfizer?

KOMPAS.com - Muncul unggahan di Facebook dengan klaim keliru yang menyatakan bahwa wabah cacar monyet atau monkeypox hanya ada di negara-negara yang menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.

Unggahan yang menyatakan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mencatat adanya cacar monyet di negara yang tidak menggunakan Pfizer beredar luas di berbagai platform sosial.

Dilansir dari AFP, salah satunya yang diunggah pada 26 Juli 2022, memperlihatkan gambar dua peta dunia berisi negara mana saja cacar monyet merebak dan di mana Pfizer disuntikkan.

Peta itu memiliki logo WHO, ditambah lingkaran merah di Afrika bagian barat yang disertai keterangan di sana cacar monyet telah menjadi endemi.

"'Cacar Monyet' Hanya Beredar Di Negara-Negara Di Mana Vaksin Pfizer Telah Didistribusikan. Pikirkanlah sejenak." keterangan dari postingan itu.

Benarkah klaim itu?

Berdasarkan penelusuran AFP, peta itu berasal dari The Daily Expose yang terbit 24 Juni 2022 dan bisa dilihat selengkapnya di sini.

Sejarah cacar monyet merujuk pada virus cacar mematikan yang berasal dari monyet dan dahulu pernah diberantas pada 1980, tapi kini lebih ringan.

Gejala awal yang dirasakan penderita biasanya demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening, serta muncul ruam seperti pada penderita cacar air.

Berdasarkan berita AFP sebelumnya, pada Mei 2022, kasus cacar monyet ditemukan di beberapa negara di luar Afrika.

Orang-orang yang didiagnosis positif cacar monyet tidak memiliki hubungan dengan perjalanan ke Afrika. WHO menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global sekitar sebulan lalu.

WHO juga memberikan keterangan bahwa meskipun cacar monyet memiliki tingkat penularan yang tidak terlalu tinggi.

Namun, tetap saja bisa menular melalui lesi atau luka atau infeksi, cairan tubuh, droplet, hingga bahan terkontaminasi seperti tempat tidur.

Para ahli menyatakan, tidak ada korelasi antara Pfizer yang dibuat beberapa tahun belakangan, dengan cacar monyet yang sudah ditemukan puluhan tahun lalu.

Profesor kesehatan internasional di Universitas Curtin Australia, Jaya Dantas, mengatakan bahwa dia tidak menemukan korelasi antara wabah cacar monyet dengan negara-negara pengguna vaksin Pfizer-BioNTech.

"Vaksin Pfizer telah diberikan di 180 negara dan sebagian besar tidak memiliki kasus cacar monyet," kata Dantas kepada AFP.

Selain itu, sejumlah negara yang tidak menggunakan Pfizer, seperti India, Rusia, dan Venezuela, juga terserang cacar monyet.

Asal-usul peta yang digunakan mendukung klaim di Facebook itu juga diketahui merupakan gambar lama yang diubah.

WHO mengatakan kepada AFP bahwa gambar itu merupakan peta yang dipublikasikan pada Juni 2022, yang berbeda dengan versi terbaru dari WHO.

"Tulisan merah dan lingkaran telah ditambahkan. Juga, judul yang dicetak tebal bukan milik kami," kata juru bicara WHO.

Berdasarkan penelusuran AFP, klaim bahwa cacar monyet hanya ada di negara-negara yang menggunakan vaksin Covid-19 Pfizer adalah hoaks.

Klaim tersebut menggunakan gambar lama yang diedit, dan sebetulnya telah ditemukan kasus cacar monyet di negara-negara yang tidak menggunakan Pfizer, seperti India, Rusia, dan Venezuela.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/20/152000982/cek-fakta--benarkah-cacar-monyet-hanya-serang-negara-yang-pakai-pfizer-

Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke