Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

20 Agustus 1619: Orang Afrika yang Diperbudak Tiba di Virginia, Sejarah Awal Perbudakan AS

KOMPAS.com - Praktik perbudakan di Amerika Serikat (AS) berlangsung selama lebih dari dua abad, sebelum kemudian secara resmi dihapus oleh Presiden Abraham Lincoln pada 1860-an.

Golongan kulit hitam yang biasa disebut orang Afrika-Amerika menjadi kelompok masyarakat yang diperbudak. Bahkan di abad-abad berikutnya diskriminasi terhadap golongan mereka masih terus terjadi.

Dilansir dari History.com, awalnya terdapat kebiasaan kerja kontrak dalam waktu tertentu untuk orang Eropa yang baru sampai, untuk tinggal di AS.

Dengan cara yang sama, orang Afrika-Amerika itu diperlakukan. Namun kemudian warga Eropa yang dikontrak semakin sedikit, tinggallah orang Afrika-Amerika diperbudak sampai berabad-abad kemudian.

Hubungan kerja yang mereka alami sesuai dengan definisi perbudakan dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Mereka tetap dikuasai tuannya, bahkan setelah tenggat kontrak usai dan dijualbelikan.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dalam Pasal 4 mengatur larangan praktik perbudakan dalam bentuk apa pun.

"Tidak seorang pun boleh diperbudak atau diperhambakan, perhambaan dan perdagangan budak dalam bentuk apa pun mesti dilarang," bunyi Pasal 4 itu.

Awal pebudakan orang Afrika di Amerika Utara

Mula-mula pasukan kolonial Portugis membawa paksa sekitar 350 orang dari Kongo melalui Pelabuhan Luanda yang kini masuk negara Angola. Mereka diangkut dengan kapal San Juan Bautista.

Tujuan kapal itu ke Veracruz, wilayah koloni Spanyol di Amerika Utara. Ketidaklayakan perjalanan itu bagi orang Afrika tampak dari banyaknya korban meninggal, yakni hampir separuh dari jumlah keseluruhan.

Ketika hampir sampai, San Juan Bautista diserang kapal swasta White Lion dan Treasurer yang berhasil merebut 60 orang Afrika.

White Lion diketahui menjual beberapa orang di Jamestown, Virginia, Amerika Serikat pada 20 Agustus 1619, dengan harga sejumlah makanan.

Tindakan White Lion hari itu menjadi babak baru perdagangan budak trans-Atlantik, yang telah dimulai tahun 1500-an hingga berakhir pada 1800-an.

Perdagangan orang ini mencabut 12 juta orang dari tempat asal mereka di Afrika. Sekitar 5 juta tercatat berpindah ke Brasil, 3 juta ke Karibia, dan sekitar 400.000 ke Amerika Utara.

Meskipun jumlahnya lebih kecil, budak dan keturunannya di Amerika Utara memberikan kontribusi ekonomi penting bagi pemerintahan kolonial Inggris, dan kemudian Amerika Serikat setelah negara itu merdeka.

Setelah perdagangan budak dilarang pada 1807, pengelola atau pemilik perkebunan masih saja mengeksploitasi mereka dengan cara mempekerjakan dengan upah murah, bahkan tanpa bayaran.

Berdasarkan sensus penduduk di Amerika Serikat pada1860, diketahui perbudakan secara sistematis dan masif membuat 3.953.760 orang atau 13 persen populasi kehilangan kemerdekaan mereka karena berstatus sebagai budak.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/20/153300182/20-agustus-1619--orang-afrika-yang-diperbudak-tiba-di-virginia-sejarah

Terkini Lainnya

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke