Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Agustus 1965: CBS Tayangkan Marinir AS Bakar Desa Vietnam, Picu Demo Anti-Perang

KOMPAS.com - Perang Vietnam (1954-1973) terjadi setelah Perancis berusaha kembali menancapkan kolonialisme di negara itu, setelah Perang Dunia II berakhir pada 1945.

Pihak yang paling kencang melakukan perlawanan terhadap Perancis adalah kelompok berhaluan komunis di bawah pimpinan Ho Chi Minh.

Hingga kemudian, Ho Chi Minh mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam Utara pada 2 September 1945.

Setelah Perancis mulai mundur dari kawasan Indo China dan mengalami kekalahan pada 1954, Amerika Serikat khawatir akan meluasnya pengaruh komunisme dan mulai membantu Vietnam Selatan.

Dilansir dari History.com, skala perang ini membesar dan semakin masif ketika militer Amerika Serikat (AS) mulai terlibat langsung dengan terjun ke peperangan ketika Amerika Serikat mengebom sejumlah sasaran di Vietnam Utara pada 1964.

Presiden AS saat itu, Lyndon B Johnson, memerintahkan pengeboman sebagai respons serangan Vietnam Utara terhadap dua kapal perusak AS di Teluk Tonkin.

Menurut History.com, pada periode 1964 hingga 1973, pengeboman bahkan tidak hanya dilakukan terhadap Vietnam Utara, tetapi juga serangan ke Laos yang diinisiasi lembaga intelijen AS, CIA.

Presiden Johnson bahkan memutuskan mengirim pasukan AS dalam skala yang lebih besar, dengan mengeklaim mendapatkan restu masyarakat AS pada Maret 1965.

Pada Juni 1965, setidaknya ada 82.000 pasukan AS yang dikirim ke Vietnam. Bahkan, pada akhir 1965 ada tambahan lebih dari 175.000 pasukan yang dikirim AS untuk membantu Vietnam Selatan.

Adapun pasukan yang dikirim AS ini kebanyakan merupakan prajurit muda, bahkan melalui program wajib militer. Program ini pun ditentang masyarakat AS, yang merasa tidak perlu terlibat dalam perang untuk kepentingan negara lain.

Perubahan besar yang memicu penolakan besar terhadap Perang Vietnam terjadi setelah saluran televisi AS, CBS menayangkan berita video Marinir AS membakar Desa Cam Na, yang berada di 6 mil sebelah barat Kota Da Nang, Vietnam, pada 3 Agustus 1965 atau 57 tahun yang lalu.

Penayangan berita itu memicu protes dan tuntutan pada Pemerintah Amerika Serikat untuk menyetop Perang Vietnam, disertai pernyataan keraguan pada akuntabilitas laporan militer AS.


Gerakan protes masif

Mula-mula protes di AS muncul di kalangan aktivis yang mempertanyakan tujuan perang untuk membebaskan rakyat Vietnam dari agresi komunis.

Lantaran, yang diserang Amerika Serikat dengan bom-bom yang secara reguler dijatuhkan pesawat tempur, justru juga menyasar desa-desa berpenduduk sipil.

Muncul juga gerakan anti-perang di kampus-kampus. Anggota sebuah organisasi bernama Students for a Democratic Society (SDS) kemudian mendesain gerakan yang lebih besar untuk menuntut Pemerintah Amerika Serikat menghentikan perang.

Gerakan anti-perang yang disuarakan kelompok kecil tapi vokal itu kemudian berkembang dengan semakin banyak anak muda yang mendukungnya.

Di saat protes terhadap militerisasi di Vietnam membesar, justru militer sedang menambah daftar nama wajib militer mereka terhadap warga sipil.

Sampai bulan November 1967, jumlah tentara Amerika Serikat di Vietnam mendekati 500.00 orang, dan dari jumlah itu ada 109.527 korban luka dan 15.058 korban jiwa.

Keraguan juga muncul dalam hati para tentara AS, mengapa mereka masih ditempatkan di Vietnam. Di sisi lain, Pemerintah Amerika Serikat terus mengeklaim mereka sudah menang perang.

Pada bulan berikutnya, protes anti-perang semakin besar hingga terjadi demonstrasi oleh sekitar 35.000 orang di luar Gedung Pentagon, Departemen Pertahanan Amerika Serikat.

Dua tahun berikutnya, pada 15 November 1969, demonstrasi berlangsung di Kota Washington DC, dengan jumlah massa 150.000 dan disebut sebagai demonstrasi anti-perang terbesar di Amerika Serikat. Mereka menuntut penarikan pasukan dari Vetnam.


Namun. kejengahan akan perang terus meningkat hingga protes berujung kontak fisik yang menyebabkan dua mahasiswa tewas selama Mei 1970.

Pembantaian My Lai pada 1968 membuktikan tentara Amerika Serikat membunuh warga sipil Vietnam, yang sontak membakar para demonstran anti-perang untuk terus bersuara.

Satu lagi berita yang berpengaruh pada penghentian Perang Vietnam ialah dari New York Times, yang terbit 1971, tentang keterlibatan politik dan militer AS di Vietnam dari tahun 1945 hingga 1967.

Studi rahasia Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dibocorkan analis militer Daniel Ellsberg itu, membuahkan berita yang berdampak dukungan terhadap perang semakin menipis.

Namun, AS kemudian mundur dari Vietnam, bukan karena gerakan demonstrasi anti-perang yang semakin besar, tetapi karena kekalahan yang terus berlanjut.

Hingga akhirnya, Perdamaian Paris pun ditandatangani Amerika Serkat, Vietnam Utara dan Selatan, pada 27 Januari 1973, yang berisi perjanjian untuk mengakhiri perang dan memulihkan perdamaian di Vietnam.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/03/151500982/3-agustus-1965--cbs-tayangkan-marinir-as-bakar-desa-vietnam-picu-demo

Terkini Lainnya

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

[HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke