KOMPAS.com - Setelah terjadi gempa yang mengguncang wilayah Filipina Utara pada 27 Juli lalu, muncul sebuah unggahan di media sosial yang menarasikan bahwa negara tersebut juga mengalami tsunami.
Klaim itu beredar setelah di-share oleh pengguna Facebook. Dalam unggahan, tampak sebuah gelombang besar di laut yang diklaim sebagai tsunami di provinsi utara kepulauan La Union.
Setelah ditelusuri, ternyata klaim itu tidak benar. Badan seismologi Filipina mengatakan video tersebut tidak menunjukkan adanya tsunami.
Selain itu, juga tidak ada peringatan tsunami yang dikeluarkan menyusul gempa yang mengguncang wilayah utara Filipina tersebut.
Narasi yang beredar
Narasi tentang terjadinya tsunami di provinsi utara kepulauan La Union dibagikan oleh akun Facebook ini.
Akun tersebut mengunggah sebuah video berdurasi 4 menit 56 detik yang menampilkan gelombang besar di laut yang bertuliskan "Tsunami La Union".
Dalam keterangannya pengunggah video menuliskan :
Tsunami di La Union karena Gempa
Tidak ada ancaman tsunami
Sebelumnya pada tanggal 27 Juli 2022, gempa dengan kekuatan 7,1 mengguncang Provinsi Abra, Filipina.
Gempa tersebut merobohkan bangunan, memicu tanah longsor dan mengguncang menara tinggi ratusan kilometer jauhnya di ibu kota Manila.
Menurut pihak berwenang setempat, gempa menyebabkan lima orang tewas dan lebih dari 150 terluka.
Dilansir dari AFP Renato Solidum Jr, direktur Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs), mengatakan bahwa video yantg beredar tersebut bukan tsunami dan tidak mengancam jiwa.
Menurut Solidum, gelombang kuat yang terlihat dalam video tersebut kemungkinan berasal dari pergerakan tanah.
"Itu bukan tsunami dan tidak akan mengancam jiwa," ujarnya.
"Bisa terjadi osilasi air laut di daerah pesisir dekat episentrum karena tanahnya berguncang," ucap Solidum.
Penasehat tsunami Phivolcs itu menjelaskan, pada 27 Juli Filipina tidak memiliki ancaman tsunami dari gempa bumi. Sampai saat ini, Phivolcs belum permah mengeluarkan peringatan tsunami
"Itu tidak akan menaikkan dasar laut untuk menyebabkan tsunami yang mengancam jiwa," kata dia.
Survei Geologi AS (USGS) mendefinisikan tsunami sebagai serangkaian gelombang yang dipicu oleh pergeseran dasar laut skala besar yang terkait dengan gempa bumi besar, longsoran bawah laut besar, atau ledakan pulau vulkanik.
Diketahui video yang diklaim sebagai tsunami merupakan video yang diunggah oleh pemilik akun Facebook bernama Fati Ong Cabangcla ini. Klip itu diambil dari streaming langsung Facebook yang diterbitkan pada 27 Juli.
Dalam video tersebut terdengar seseorang berterik "Tsunami, tsunami!" Video tersebut diambil Kota Luna di provinsi La Union, Filipina.
Ketika dikonfirmasi AFP, Cabangcla mengatakan, itu bukan tsunami dan tidak menyebabkan korban.
"Gelombang tidak menyebabkan cedera meskipun kuat, " kata dia.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/01/172722382/cek-fakta-benarkah-terjadi-tsunami-di-filipina-setelah-gempa-27-juli