Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Pidato Direktur Jenderal WHO soal Sensor

KOMPAS.com - Video pidato Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus soal misinformasi dan disinformasi, disematkan dengan narasi keliru.

Pidatonya tentang misinformasi dan disinformasi disebut sebagai upaya sensor.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, ada yang perlu diluruskan dari narasi tersebut.

Narasi yang beredar

Video pidato Tedros tentang misinformasi dan disinformasi yang dikaitkan dengan upaya sensor, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

"The head of the WHO is now calling for more censorship. This is why free speech is a complete illusion," tulis teks dalam video.

Dalam terjemahan bahasa Indonesia kurang lebih berarti:

Kepala WHO sekarang menyerukan lebih banyak sensor. Inilah sebabnya mengapa kebebasan berbicara sepenuhnya ilusi.

Adapun berikut penggalan pidato Tedros dalam video tersebut dalam terjemahan bahasa Indonesia:

Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apa pun, dan dapat memicu wabah. Seperti yang telah kita lihat dengan Covid-19, misinformasi dan disinformasi dapat menyebar dengan cepat secara online.

Jadi kami meminta platform media sosial, perusahaan teknologi, dan organisasi berita untuk bekerja sama dengan kami untuk mencegah dan melawan informasi berbahaya.

Transkrip pidato pembukaan Tedros dapat dibaca di sini.

Dia menyerukan agar tidak ada stigma dan diskriminasi akibat orientasi seksual mereka. Selanjutnya, untuk mengurangi risiko infeksi dan penularan selanjutnya, perawatan bagi mereka yang terinfeksi tetap terus ditingkatkan, sembari melindungi hak asasi manusia pasien.

Tedros meminta kerja sama platform media sosial, perusahaan teknologi, dan organisasi media agar mencegah dan melawan informasi berbahaya.

Tidak ada pernyataan Tedros mengenai sensor atau upaya membatasi kebebasan berbicara.

Kesimpulan

Ada yang perlu diluruskan dari video pidato Tedros tentang misinformasi dan disinformasi yang dikaitkan dengan upaya sensor.

Tedros mengajak platform media sosial, perusahaan teknologi, dan organisasi media agar mencegah dan melawan misinformasi dan disinformasi. Hal ini dia sampaikan berkaitan dengan stigma dan diskriminasi pada pasien cacar monyet yang penularannya di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Tidak ada pernyataan Tedros mengenai sensor atau upaya membatasi kebebasan berbicara. Sebaliknya, dia mendukung keadilan kesehatan masyarakat tanpa memandang orientasi seksual.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/08/01/162215882/klarifikasi-pidato-direktur-jenderal-who-soal-sensor

Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke