Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Vaksinasi Bertujuan Memasukkan Mikrocip 666 ke Tubuh Manusia

KOMPAS.com - Beredar di media sosial berbagai unggahan dengan narasi yang menyebutkan vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk memasang mikrocip ke dalam tubuh manusia.

Narasi tersebut menampilkan video seorang tokoh agama yang menyebut adanya mikrocip 666 yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia melalui vaksin Covid-19,  fungsinya untuk mengontrol manusia dan bukan untuk kesehatan.

Berdasarkan penelusuran Kompas,com narasi tersebut tidak benar, karena secara ilmiah tidak terdapat mikrocip pada vaksin Covid-19.

Vaksin Covid-19 sendiri mempunyai fungsi untuk kesehatan seperti merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penularan  Covid-19, mengurangi dampak berat dari virus, serta mencapai herd immunity

Narasi yang beredar

Narasi yang menyebutkan bahwa dalam vaksin Covid-19 terdapat mikrocip 666 dibagikan oleh akun Facebook dan Twitter ini, ini.

Kedua akun tersebut membagikan video seorang tokoh agama yang mengatakan bahwa berdasarkan teori konspirasi, vaksinasi merupakan cara memasukkan mikrocip 666 ke dalam tubuh manusia.

Mikrocip tersebut berfungsi untuk mengontrol manusia, bukan berfungsi untuk kesehatan.

Salah satu akun menuliskan:

Pendeta Lukas Sutrisno

Pemasangan microchip pada tubuh manusia, microchip yang ditanamkan kedalam tubuh manusia yang disuntikkan melalui niskav copet19 fungsinya untuk mengontrol manusia bukan untuk kesehatan

Akun lainnya menuliskan :

Pendeta Lukas Sutrisno:
Pemasangan microchip pada tubuh manusia, microchip yang dimasukkan kedalam tubuh manusia yang disuntikan melalui Vaksin covid-19 fungsinya untuk mengontrol manusia bukan untuk kesehatan

Penelusuran Kompas.com

Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan, narasi yang menyebutkan vaksin Covid-19 mengandung mikrocip tidak benar.

Sebab, menurut dia, lubang jarum suntik sangat kecil sehingga tidak ada partikel magnetik yang bisa melewatinya.

"Vaksin berisi protein, garam, lipid, pelarut dan tidak mengandung logam. Jadi perlu dijelaskan bahwa berita itu hoaks," kata Sri Rezeki Hadinegoro dilansir dari Kompas.com.

Sementara itu, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, vaksin mengandung bahan aktif dan non-aktif.

Bahan aktif berisi antigen dan bahan non-aktif berisi zat untuk menstabilkan dan menjaga kualitas vaksin. Jumlah cairan yang disuntikkan hanya 0,5 cc dan akan segera menyebar ke seluruh jaringan sekitar, sehingga tidak ada carian yang tersisa.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes, Kemkes.go.id, vaksinasi Covid-19 sendiri mempunyai beberapa manfaat, seperti:

1. Merangsang sistem kekebalan tubuh

Vaksin yang terdiri dari berbagai produk biologi dan bagian dari virus yang sudah dilemahkan akan merangsang timbulnya imun atau daya tahan tubuh seseorang.

2. Mengurangi risiko penularan

Tubuh seseorang yang telah disuntikkan vaksin, akan merangsang antibodi untuk belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan tersebut, sehingga dapat mengurang risiko terpapar.

3. Mengurangi dampak berat dari virus

Kondisi kekebalan tubuh yang telah mengenali virus. Jika sistem imun seseorang kalah dan kemudian terpapar, maka dampak atau gejala dari virus tersebut akan mengalami pelemahan.

4. Mencapai herd immunity

Semakin banyak individu yang melakukan vaksin di sebuah daerah atau negara, maka Herd Immunity akan tercapai, sehingga meminimalisasi risiko pemaparan dan mutasi virus Covid-19.

Bukan isu baru

Isu pemasangan mikrocip dalam vaksin Covid-19 bukan muncul baru-baru ini saja. Di Indonesia, hoaks dengan narasi seperti ini sudah beredar sejak awal pandemi, yaitu 31 Maret 2020.

Dalam sebuah unggahan di media sosial, dituliskan bahwa mikrocip 666 akan ditanamkan di dahi atau lengan warga sejak disahkannya Undang-Undang Kesehatan Amerika Serikat atau yang dikenal sebagai Obamacare.

Menurut unggahan itu, disebutkan bahwa kelompok Illuminati dan anti-Kristen berupaya menggiring manusia menjadi penurut, dengan menanamkan RFID setelah Obamacare disahkan. Namun, hoaks itu sudah pernah dibantah Tempo dan Liputan6.com.

Adapun dilansir dari Snopes.com, unggahan serupa sudah beredar di Amerika Serikat tidak lama setelah Obamacare disahkan pada 2010.

Faktanya, Obamacare atau HR3590 tidak mencantumkan aturan apa pun mengenai kewajiban implan chip RFID.

Ada kemungkinan hoaks ini muncul akibat kesalahan dalam menafsirkan Affordable Care Act yang tidak disahkan, yaitu HR3200.

Dalam HR3200, sempat disinggung mengenai pengumpulan data terkait obat-obatan dan sejumlah perangkat seperti chip RFID yang dapat diimplan.

Kesimpulan

Narasi yang menyebut bahwa vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk memasang mikrocip 666 ke dalam tubuh manusia tidak benar.

Sebab, lubang jarum suntik sangat kecil sehingga tidak ada partikel magnetik yang bisa melewatinya.

Vaksin Covid-19 sendiri mempunyai fungsi untuk kesehatan seperti merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko penularan, mengurangi dampak berat dari virus, serta mencapai herd immunity.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/20/154846382/hoaks-vaksinasi-bertujuan-memasukkan-mikrocip-666-ke-tubuh-manusia

Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke