KOMPAS.com - Pada 13 Juli 1960, atau 62 tahun lalu, senator dari negara bagian Massachusetts, Amerika Serikat (AS), John Fitzgerald Kennedy ditetapkan Partai Demokrat sebagai calon presiden.
John F Kennedy terpilih sebagai capres dalam Konvensi Partai Demokrat 1960 setelah mengalahkan pesaingnya, terutama Senator Lyndon B Johnson dari Texas.
Empat bulan kemudian, Kennedy yang berpasangan dengan Johnson menang dalam pemilihan umum (pemilu) oleh rakyat dan dilantik sebagai Presiden AS di tangga Gedung Capitol, Washington pada 20 Januari 1961.
Kepemimpinan Kennedy kelak membuka jalan dalam hubungan yang lebih baik antara Amerika Serikat dengan Indonesia.
Sebab, Presiden pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno, pernah mengatakan bahwa Kennedy merupakan salah satu dari sedikit presiden AS yang menghormatinya dan berteman dengannya.
Sejak saat itu, Kennedy yang tengah berusia 43 tahun dikenal sebagai presiden termuda di AS, setelah terlahir dari keluarga kaya dan tumbuh di lembaga-lembaga pendidikan elit.
Terpilih sebagai Presiden AS
Pemilihan Lyndon B Johnson sebagai calon wakil presiden diputuskan Partai Demokrat sehari setelah memilih Kennedy sebagai capres.
Sebelum ditetapkan partai, Johnson memang diminta langsung oleh pria yang akrab disapa Jack Kennedy itu untuk mendampinginya.
Dilansir dari History.com, pilihan itu membuahkan kemenangan 49,7 persen suara pada perhitungan 8 November 1960, yang mengantarkan Kennedy sebagai Presiden ke-35 AS.
Dalam pidato pelantikannya di Gedung Capitol Hill pada 20 Januari 1961, Kennedy menyinggung bahwa obor kepemimpinan AS telah diteruskan oleh generasi baru.
"Jangan tanya apa yang negara bisa lakukan untuk Anda, tanyakan apa dapat Anda lakukan untuk negara Anda," demikian bunyi petikan lain pidato kemenangannya.
Saling menghormati dengan Soekarno
Soekarno atau Bung Karno menjelaskan pertemanannya dengan Kennedy yang dia anggap sebagai ekonom pintar dan pandai bergaul itu. Pengakuan ini disampaikan Bung Karno kepada Cindy Adams, yang menulis biografinya, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia.
Saat menerima kunjungan Soekarno, Kennedy dengan antusias membicarakan cita-cita politik dan mengutip petikan-petikan pidato Sang Proklamator itu.
Saat itu, Soekarno juga menyinggung sebuah majalah AS yang menempatkan gambarnya bersama seorang perempuan setengah telanjang di halaman sampul.
Kennedy menanggapinya dengan menceritakan pengalaman buruknya sendiri menghadapi kabar yang memojokkannya. Namun, menurut dia, kebebasan pers merupakan warisan AS yang berhaga.
"Sekalipun Presiden Kennedy dan aku telah mengadakan pertemuan pendapat, persetujuan dalam lingkungan kecil ini tidak pernah tersebar dalam pers Amerika Serikat. Masih saja, hari demi hari, mereka menggambarkanku sebagai pengejar cinta. Ya, ya, ya, aku mencintai wanita. Ya, itu aku akui. Akan tetapi aku bukanlah seorang anak plesiran sebagaimana mereka tuduhkan padaku," kata Bung Karno.
Bahkan Soekarno berusaha mengundang Kennedy ke Tanah Air untuk sebuah agenda di tahun 1964. Namun belum sampai hari pertemuan tersebut, Kennedy tewas.
Belum genap tiga tahun Kennedy menjabat, ia ditembak hingga meninggal dunia dalam sebuah perjalanan iring-iringan mobil terbuka bersama istrinya di Dallas, Texas.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/13/164200682/13-juli-1960--john-f-kennedy-jadi-capres-amerika-kelak-berteman-dengan