Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sederet Media yang Terdampak UU Anti-Berita Bohong yang Disahkan Rusia

Pemerintah Rusia mendefinisikan berita bohong termasuk pada berita-berita yang menyebut bahwa tindakan Rusia adalah "invasi" dan atau "perang".

Menurut pemerintah Rusia, langkah yang mereka ambil terhadap Ukraina adalah operasi militer khusus.

Hukuman bagi pelanggar undang-undang anti-berita bohong itu mencakup hukuman penjara hingga 15 tahun atau denda hingga 1,5 juta rubel, setara 14.000 dollar AS.

Akibat pemberlakuan undang-undang yang disahkan pada 4 Maret 2022 itu, sejumlah kantor berita internasional melakukan penarikan atau penangguhan aktivitas jurnalistik di Rusia.

Media-media yang terdampak

Dilansir dari The Wall Street Journal, Sabtu (6/3/2022) sejumlah media mengeluarkan pernyataan sikap berkaitan dengan pemberlakuan undang-undang antiberita bohong di Rusia.

Media-media itu, antara lain, BBC, Bloomberg, CNN, CBS News, The Wall Street Journal, dan Washington Post.

Berikut respons dari media-media tersebut:

1. BBC

Direktur Umum BBC Tim Davie mengatakan, undang-undang baru yang diberlakukan pemerintah Rusia ini membuka ruang kriminalisasi bagi jurnalisme independen.

Davie mengatakan, BBC menghentikan kegiatan jurnalistik mereka di Rusia untuk melindungi keselamatan staf mereka dari ancaman kriminalisasi.

"Keamanan staf kami adalah yang terpenting dan kami tidak siap untuk mengekspos mereka pada risiko tuntutan pidana hanya karena melakukan pekerjaan mereka," kata Davie.

Ia menambahkan, layanan berita BBC dalam bahasa Rusia masih akan terus beroperasi dari luar Rusia.

2. Bloomberg

Pemimpin Redaksi Bloomberg John Micklethwait mengatakan, Bloomberg untuk sementara akan menangguhkan kerja-kerja jurnalistik mereka di Rusia.

"Perubahan undang-undang pidana, yang tampaknya dirancang untuk menempatkan reporter independen menjadi kriminal murni karena asosiasi, membuat tidak mungkin untuk melanjutkan kerja-kerja jurnalisme normal di negara itu (Rusia)," kata Micklethwait dalam pesan kepada para stafnya.

3. CNN

Juru Bicara CNN mengatakan, perusahaan tersebut akan menghentikan siaran di Rusia, sembari mengevaluasi situasi dan merencanakan langkah yang akan diambil.

"[CNN] akan berhenti mengudara di Rusia sementara kami terus mengevaluasi situasi dan langkah kami selanjutnya," kata Juru Bicara CNN.

4. CBS News

Juru Bicara CBS News mengatakan, perusahaan tersebut tidak akan melakukan siaran dari Rusia, karena adanya pemberlakuan undang-undang antiberita bohong yang baru saja disahkan.

"[Tidak] menyiarkan dari Rusia karena kami memantau keadaan tim kami di lapangan mengingat undang-undang media baru," kata Juru Bicara CBS News.

5. The Wall Street Journal

Juru Bicara Dow Jones & Co, yang mempublikasikan The Wall Street Journal mengatakan, mereka akan memprioritaskan keselamatan karyawan mereka.

“Prioritas utama kami adalah keselamatan karyawan kami dan meliput kisah penting ini (konflik Rusia-Ukraina) secara adil dan lengkap,” kata Juru Bicara Dow Jones & Co.

“Berada di Moskow, bebas berbicara dengan pejabat dan menangkap suasana, adalah kunci misi itu," tuturnya.

6. Washington Post

Juru Bicara Washington Post mengatakan, akan berhati-hati dalam memutuskan langkah yang akan diambil terkait pengesahan undang-undang anti-berita bohong yang diterapkan Rusia.

"[Kami bermaksud] untuk berhati-hati sambil mencari kejelasan tentang bagaimana pembatasan yang dilaporkan ini akan mempengaruhi koresponden Washington Post dan staf lokal," kata Juru Bicara Washington Post.

Facebook di-banned oleh Rusia

Dilansir dari The Guardian, Jumat (4/3/2022) undang-undang yang baru disahkan Rusia juga berdampak pada platform media sosial, seperti Facebook dan Twitter.

Rusia resmi memblokir akses Facebook sebagai balasan atas tindakan platform tersebut yang menghapus dua media milik pemerintah, Russia Today dan Sputnik.

Otoritas komunikasi Rusia, Roskomnadzor, juga telah membatasi akses ke Twitter.

Nick Clegg, presiden urusan global Meta (induk Facebook) mengatakan, pemblokiran platform akan memutus jutaan orang Rusia dari informasi yang dapat dipercaya, menghalangi mereka berkomunikasi dengan teman dan keluarga, dan itu artinya membungkam hak berbicara.

"Kami akan terus melakukan segala yang kami bisa untuk memulihkan layanan kami sehingga mereka tetap tersedia bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri dengan aman," kata Clegg.


TikTok memblokir pengguna Rusia

Dilansir dari New York Post, Minggu (6/3/2022) TikTok merespons undang-undang antiberita bohong Rusia dengan memblokir pengguna Rusia.

Akibat pemblokiran itu, pengguna TikTok Rusia tidak dapat mengunggah konten baru dan melakukan live-streaming.

"Menimbang undang-undang 'berita palsu' baru Rusia, kami tidak punya pilihan selain menangguhkan streaming langsung dan konten baru ke layanan video kami sementara kami meninjau implikasi keamanan dari undang-undang ini. Layanan perpesanan dalam aplikasi kami tidak akan terpengaruh," kata TikTok dalam sebuah pernyataan di Twitter.

"Kami akan terus mengevaluasi keadaan yang berkembang di Rusia untuk menentukan kapan kami dapat melanjutkan layanan kami sepenuhnya dengan keselamatan sebagai prioritas utama kami," ujar dia.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/03/07/173506582/sederet-media-yang-terdampak-uu-anti-berita-bohong-yang-disahkan-rusia

Terkini Lainnya

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

[HOAKS] Badan Intelijen Iran Gerebek Kedubes India di Teheran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

[HOAKS] Pilot Helikopter Presiden Iran adalah Agen Mossad Bernama Eli Koptar

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

[HOAKS] Prabowo Mengamuk Usai Sri Mulyani Beberkan Kasus Korupsinya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

[KLARIFIKASI] Foto Puing Pesawat Latih, Bukan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

INFOGRAFIK: Hoaks Vaksinasi Booster Covid-19 Runtuhkan Kekebalan Tubuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

[HOAKS] Harrison Ford Pimpin Demo Kemerdekaan Palestina

Hoaks atau Fakta
Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke