Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Pemeriksaan Fakta di Facebook Bekerja

Kemudian jika klik "Lihat Alasannya", maka akan tertera tautan pemeriksa fakta.

Tenang, ini bukanlah agenda elite global. Ini hanya salah satu tanda bahwa ada informasi keliru dari konten tersebut.

Sebagai salah satu layanan media sosial terbesar, Facebook berupaya mengurangi misinformasi dan disinformasi di platformnya.

Kerja sama dengan jaringan pemeriksa fakta

Melansir laman Facebook, pihaknya bekerja sama dengan organisasi pemeriksa fakta pihak ketiga independen yang disertifikasi melalui International Fact-Checking Network (IFCN).

Organisasi non-partisan tersebut dibentuk untuk mengidentifikasi, meninjau, dan mengambil tindakan terhadap sebaran hoaks.

Sasarannya adalah mengidentifikasi dan menangani misinformasi yang viral di ranah digital, yang tidak didasari fakta.

Tanda yang muncul pada konten yang mengandung informasi keliru itu berarti sudah melalui pemeriksaan fakta. Tautan yang direkomendasikan oleh pemeriksa fakta memuat alasan-alasannya.

Adapun kerja pemeriksaan fakta ini diprioritaskan untuk konten yang berindikasi membahayakan, merugikan, atau menggiring publik pada kekeliruan yang fatal.

Peran komunitas independen

Facebook juga bekerja sama dengan beberapa komunitas independen untuk menjaring konten-konten yang dianggap mencurigakan.

Laporan dari komunitas ini, diiringi prosedur pemantauan indikasi konten membahayakan. Kemudian, mereka mengirim rekomendasi kepada para pemeriksa fakta.

Jika organisasi pemeriksa fakta mengidentifikasi dan menemukan adanya kekeliruan informasi, maka konten akan ditandai.

Ketika masyarakat mendapati pemberitahuan pemeriksaan fakta pada suatu konten, setidaknya bisa membuat mereka mempertimbangkan untuk tidak mengklik, mempercayai, bahkan menyebarkannya.

Metode ini juga memberi para pengguna terhadap akses sumber informasi berdasarkan fakta serta perspektif tentang topik yang mereka baca.


Konten palsu bermotif ekonomi

Facebook menyadari bahwa dari berbagai konten palsu di platformnya, tidak sedikit yang memiliki motivasi ekonomi. Sederhananya, mencari perhatian dan keuntungan dari informasi keliru yang disebarkan.

Tindakan spam ini menghasilkan uang dengan menyamar sebagai penerbit berita yang sah dan memposting hoaks yang membuat orang mengunjungi situs mereka, padahal seringkali situsnya hanya berupa iklan.

Beberapa langkah yang dilakukan Facebook antara lain:

  • Mengidentifikasi berita palsu melalui komunitas dan organisasi pemeriksa fakta pihak ketiga sehingga dapat membatasi penyebarannya.
  • Mempersulit orang yang memposting berita palsu untuk membeli iklan di platform Facebook melalui penegakan kebijakan yang ketat.
  • Menerapkan pembelajaran untuk membantu tim respons Facebook dalam mendeteksi penipuan dan menegakkan kebijakan terhadap akun spam yang tidak autentik.
  • Memperbarui deteksi akun palsu di Facebook.

Para pengguna Facebook juga dapat melakukan pelaporan langsung, dengan mengeklik sudut kanan atas kiriman.

Pilih opsi "Laporkan postingan" sehingga konten semacam itu mendapat tindakan dan tidak semakin luas tersebar.

https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/02/04/111200982/begini-pemeriksaan-fakta-di-facebook-bekerja

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

[HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke