"Setelah mendapatkan ritme, tempo dan porsi latihan saya kembali normal. Saya tidak hanya bisa melatih fisik melainkan juga mental," ucap pria yang menyingkirkan Angus Long Ka Ng di fase grup Tokyo 2020 ini.
Baca juga: Cara Anthony Ginting Mengontrol Harapan: Tak Berekspektasi Tinggi, tetapi...
Terdapat dua fakta menarik lainnya dari keberhasilan Kevin Cordon menembus semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Pertama, Kevin Cordon ketika masih kecil tidak pernah terpikir untuk menjadi seorang pebulu tangkis.
Kevin Cordon pada awalnya ingin menjadi pesepak bola. Sebab, sepak bola sangat populer di Guatemala.
Mimpi Kevin Cordon kemudian berubah menjadi seorang pebulu tangkis ketika berusia 12 tahun.
Fakta menarik kedua dari kesuksesan Kevin Cordon lolos ke semifinal Olimpiade Tokyo 2020 adalah pelatihnya.
Diberitakan KOMPAS.com sebelumnya, pelatih Kevin Cordon berasal dari Indonesia tepatnya Kota Solo bernama Muamar Qadafi.
Kevin Cordon dan Muamar Qadafi dikabarkan sudah mulai bekerja sama sejak 2017.
Pada semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Kevin Cordon akan berhadapan dengan wakil Denmark, Viktor Axelsen.
Kevin Cordon dipastikan harus bekerja keras karena Viktor Axelxen saat ini berstatus tunggal putra nomor dunia dunia dan unggulan keempat Olimpiade Tokyo 2020.
Baca juga: Semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Hal Terlarang untuk Ginting Saat Lawan Chen Long
Duel Kevin Cordon vs Viktor Axelsen rencananya akan dihelat di Lapangan 1 Musashino Forest Sport Plaza pada Minggu (1/8/2021) pukul 11.00 WIB.
Jika berhasil mengalahkan Axelsen, Kevin Cordon akan lolos ke final dan dipastikan membawa pulang medali Olimpiade Tokyo 2020 entah itu emas atau perak.
Namun, jika kalah dari Axelsen, Kevin Cordon masih berkesempatan meraih medali perak melalui laga perebutan tempat ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.