Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisakah Mudik pada Lebaran 2022? Simak Pendapat Epidemiolog

Kompas.com - 05/03/2022, 11:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Menurut kalender, Hari Raya Idul Fitri akan jatuh pada tanggal 2 dan 3 Mei 2022. Itu artinya, masyarakat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan merayakan lebaran 2022 pada dua bulan mendatang.

Salah satu tradisi merayakan Idul Fitri di Indonesia adalah mudik agar dapat berlebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Akan tetapi, tradisi tersebut sulit dilakukan dalam dua tahun terakhir. Pasalnya, pemerintah melarang atau membatasi masyarakat yang hendak mudik akibat pandemi Covid-19.

Bisakah mudik pada lebaran 2022?

Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Lebaran 2022 bisa saja berbeda dengan tahun sebelumnya.

Budi menjelaskan, perayaan lebaran 2022 bergantung capaian target vaksinasi dosis kedua pada akhir April nanti.

Baca juga: Gejala Omicron Siluman dan Orang yang Rentan Terinfeksi

Dia menambahkan, pemerintah menargetkan untuk mencapai vaksinasi dosis kedua sebanyak 70 persen dari populasi pada akhir April 2022.

“Lebaran kali ini bisa kita hadapi dengan berbeda, dibandingkan Lebaran sebelumnya. Dengan syarat, harus dilakukan percepatan vaksinasi dosis kedua,” kata Budi.

Tahun lalu, Lebaran diwarnai pengetatan dan larangan mudik bagi masyarakat. Larangan mudik mulai diterapkan pada 6-17 Mei 2021 untuk mencegah penyebaran Covid-19 di Indonesia.

Pendapat epidemiolog mengenai mudik pada Lebaran 2022

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (1/3/2022), Menurut Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, arus mudik pada Lebaran 2022 akan sulit dihindari.

Lebaran tahun ini adalah lebaran ketiga sejak pandemi Covid-19 melanda, dan hasrat masyarakat untuk mudik Lebaran pun semakin besar.

Baca juga: Cara Menyembuhkan Gejala Ringan Omicron dengan 5 Langkah Ini

“Secara realistis, arus mudik saat ini sulit untuk dihindari, dicegah juga sulit. Tahun ketiga ini, animonya besar sekali, semakin besar,” kata Dicky.

Meski begitu, Dicky berpendapat, lebih baik mencegah setiap potensi yang masih bisa dicegah.

Dicky mengatakan, akan jauh lebih baik jika bisa meminimalisasi pergerakan besar yang mungkin meningkatkan penyebaran virus Corona.

“Oleh karena itu, jelas kalau anjuran (mudik) jangan ada, melarang saya kira juga sulit,” ujarnya.

Pengetatan mudik Lebaran 2022

Dicky mengatakan, mudik tetap dapat dilakukan jika kasus Covid-19 di Indonesia sudah melandai.

Baca juga: Apa Itu Omicron Siluman dan Seperti Apa Gejalanya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com