Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringatan WHO: Vaksin Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Omicron

Kompas.com - 18/12/2021, 17:32 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mewanti-wanti penyebaran virus Corona varian Omicron yang terus meluas. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bahkan mengatakan, vaksin saja tidak cukup untuk menghadapi varian Omicron.

Hal ini ia katakan saat merespons semakin banyaknya laporan dari negara-negara terkait temuan kasus Covid-19 varian Omicron.

"Saya harus sangat jelas: vaksin saja tidak akan membuat negara mana pun keluar dari krisis," kata Tedros, dalam pernyataan resminya, Rabu (15/12/2021).

Per Rabu (15/12/2021), kata dia, sudah ada 77 negara yang melaporkan temuan kasus varian Omicron. Kendati begitu, Tedros mengatakan, ada kemungkinan varian Omicron sudah menyebar di lebih banyak negara di dunia, namun belum terdeteksi.

Baca juga: Vaksin Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Omicron, Ini Kata WHO

"77 negara kini sudah melaporkan kasus Omicron dan kenyataannya bahwa Omicron mungkin ada di sebagian besar negara, meskipun belum terdeteksi," ungkap Tedros.

Karena itu, Tedros meminta negara-negara melakukan langkah pencegahan penyebaran Omicron.

Selain itu, ia juga meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat seperti menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga sirkulasi udara dan ventilasi, serta mencuci tangan.

Semua itu, kata dia, tetap perlu dilakukan meski sudah mendapat vaksinasi.

"Lakukan semuanya! Lakukan secara konsisten. Lakukan dengan baik," ujar Tedros.

Tedros khawatir, orang-orang menganggap remeh Omicron lantaran gejala yang ditimbulkan tidak terlalu parah. Menurutnya, meski gejala yang ditimbulkan tidak parah, setiap lonjakan kasus bisa berimbas pada sistem kesehatan.

Hal itu karena tidak semua negara memiliki sistem kesehatan yang siap untuk menghadapi lonjakan kasus yang bisa terjadi akibat varian ini.

"Kami khawatir orang-orang menganggap Omicron sebagai hal yang ringan. Apalagi jika omicron memang menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, jumlah kasus yang begitu banyak sekali lagi dapat membanjiri sistem kesehatan yang tidak siap," jelas Tedros.

Baca juga: WHO: Omicron Mengancam Kelompok Rentan

Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Omicron terdeteksi di IndonesiaShutterstock/angellodeco Ilustrasi Covid-19 varian omicron. Omicron terdeteksi di Indonesia

Varian Omicron telah masuk Indonesia

Indonesia termasuk negara yang sudah mendeteksi temuan kasus positif Covid-19 varian Omicron. Hingga Sabtu (18/12/2021), terkonfirmasi sudah ada tiga kasus positif corona varian Omicron di Indonesia.

Kasus pertama yakni seorang petugas kebersihan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Jakarta. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada Kamis (16/12/2021).

Kemudian, pada Sabtu (18/12/2021), Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, mengumumkan tambahan dua pasien baru positif Covid-19 varian Omicron.

Nadia mengatakan, dua pasien tersebut merupakan hasil pemeriksaan sampel dari 5 kasus probable Omicron yang baru kembali dari luar negeri. Keduanya, memiliki riwayat perjalanan dari Amerika Selatan dan Inggris.

"Dua pasien terkonfirmasi terbaru adalah IKWJ, 42 tahun, laki-laki, perjalanan dari Amerika Selatan serta M, 50 tahun, laki-laki, perjalanan dari Inggris. Saat ini keduanya sedang menjalani karantina di Wisma Atlet," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman Kemenkes RI, Sabtu (18/12/2021).

Baca juga: Satgas: 2 Pasien Baru yang Terinfeksi Varian Omicron Berstatus OTG

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Pantau Penyebaran Varian Omicron di Dunia

(Sumber:Kompas.com/Rosy Dewi Arianti Saptoyo | Editor: Sari Hardiyanto)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com