Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Menarik Kucing Jawa

Kompas.com - 21/11/2021, 17:32 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Tidak hanya kucing ras luar, kucing lokal khas Indonesia sebenarnya juga menarik untuk dijadikan peliharaan.

Salah satu kucing lokal yang tak kalah cantik dengan kucing ras yang berasal dari luar negeri adalah kucing Jawa. Uniknya, meski memiliki nama Jawa, kucing ini bukanlah berasal dari Jawa.

Jika demikian, kenapa dinamakan kucing Jawa? Nah, jawabannya ada di penjelasan berikut ini.
Seperti dilansir dari Cat Time via Kompas.com, berikut adalah fakta menarik seputar kucing Jawa.

1. Sejarah kucing Jawa

Kucing Jawa merupakan varietas Siam berambut panjang yang mengenakan warna Colorpoint. Dia dikembangkan dari dasar kucing Siam, Colorpoint dan Bali.

Baca juga: Fakta Tentang Kucing Jawa, Si Cantik yang Suka Dielus

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, kucing Jawa sebenarnya bukanlah berasal dari Pulau Jawa. Nama Jawa disematkan karena lokasi pulaunya yang berdekatan dengan Bali.

Pada awalnya, Asosiasi Pemelihara Kucing mengkategorikan kucing Jawa sebagai ras yang berbeda, dipisahkan dari kucing Bali berdasarkan warna, tetapi pada tahun 2008 kucing Jawa dinyatakan sebagai bagian dari ras Bali.

Tak hanya itu, Asosiasi Kucing Internasional juga menganggap kucing Jawa sebagai kucing Bali dan menempatkan keduanya dalam pengelompokan ras Siam. Kucing Jawa mungkin disilangkan dengan ras Bali, Siam, Colorpoint Shorthair dan Oriental Longhair.

Kepribadian kucing Jawa

Meski memiliki hubungan, kucing Siam dan kucing Jawa memiliki perbedaan pada warna dan panjang bulu. Tapi dilihat dari kepribadiannya, kedua kucing ini memiliki kemiripan.

Kucing Jawa dapat dikatakan sangat menyayangi pemiliknya. Mereka suka "membantu" dan akan mengikuti kemanapun kamu pergi.

Ketika kamu sedang duduk, kucing Jawa akan berada di pangkuanmu, dan pada malam hari ia akan tidur denganmu, dan mungkin berada di bawah selimut dengan kepala di atas bantal.

Kucing Jawa juga mungkin tidak sekeras saudaranya orang Siam, tapi ia memiliki sikap yang sama. Kucing Jawa akan memberitahumu apa yang mereka pikirkan, dan dia mengharapkan kamu untuk merespons dan menuruti permintaannya.

Selain itu, kucing Jawa termasuk jenis kucing yang cerdas, lincah dan atletis, serta suka bermain.

Kamu bisa membuatnya terlatih dan aktif dengan memberikan mainan atau sesuatu yang bisa dikejar, seperti bola, misalnya. Kucing ini juga menyukai pohon kucing besar yang bisa dipanjat.

Baca juga: Alasan Kucing Suka Tidur di Atas Pakaian Pemiliknya

Kucing Jawa mudah dilatih dan termasuk jenis ras yang penurut. Namun, jangan pernah meninggalkannya tanpa hiburan apa pun, atau barang-barang di rumah akan rusak dan berantakan.

Fakta kucing jawa lainnya ialah kucing Jawa senang diajak berinteraksi. Untuk itu, pastikan kamu punya waktu untuk dihabiskan dengan kucing yang suka menuntut dan bersosialisasi ini.

Kucing Jawa tidak keberatan tinggal di rumah pada siang hari saat kamu pergi bekerja. Tapi mereka akan menanti untuk di rumah dan kembali bermain bersama.

Pilihlah Kucing Jawa sebagai hewan peliharaan jika kamu mendambakan hewan yang setia dan penuh kasih yang akan sedih jika kurang perhatian. Namun, di rumah yang tepat, ia dapat tumbuh dengan sehat selama bertahun-tahun.

3. Masalah kesehatan

Masalah kesehatan yang bisa dialami kucing Jawa tidak jauh berbeda dengan kucing Siam. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Amiloidosis, penyakit yang terjadi ketika sejenis protein yang disebut amiloid disimpan di organ tubuh, terutama hati pada anggota keluarga Siam
  2. Penyakit asma atau bronkial, cacat jantung bawaan seperti stenosis aorta Mata juling yakni kondisi gastrointestinal seperti megaesophagus
  3. Sindrom hyperesthesia, masalah neurologis yang dapat menyebabkan kucing merawat dirinya sendiri secara berlebihan, menyebabkan kerontokan rambut, dan bertindak panik, terutama saat disentuh atau dibelai.
  4. Limfoma Nystagmus, gangguan neurologis yang menyebabkan gerakan mata cepat yang tidak disengaja
  5. Atrofi retina progresif, yang tes genetiknya bisa kamu jalani di dokter hewan.

Baca juga: Mengapa Kucing Bisa Disebut Memiliki 9 Nyawa?

4. Perawatan kucing Jawa

  • Kucing Jawa bukanlah jenis kucing yang sulit dirawat. Memiliki bulu-bulu yang halus, kamu cukup menyisirnya sekali atau dua kali dalam seminggu untuk menghilangkan rambut mati.
  • Kemudian untuk mandi, juga tidak perlu terlalu sering. Cukup sikat gigi untuk mencegah penyakit pada rongga mulut kucing. Ini penting. Jaga kebersihan gigi setiap hari, atau sikat gigi kucing setiap daripada tidak sama sekali.
  • Usap sudut mata dengan kain lembut dan lembab untuk menghilangkan kotoran. Gunakan area kain yang terpisah untuk setiap mata sehingga tidak berisiko menyebarkan infeksi apa pun.
  • Jangan lupa juga untuk periksa telinganya, setidaknya seminggu sekali. Jika terlihat kotor, bersihkan dengan bola kapas atau kain lembab lembut yang dibasahi dengan air hangat. Hindari penggunaan cotton bud karena dapat merusak bagian dalam telinga.
  • Jaga agar kotak kotoran tetap bersih. Seperti semua kucing, Kucing Jawa sangat memperhatikan kebersihan.
  • Ada baiknya memelihara kucing Jawa sebagai kucing indoor saja untuk melindunginya dari penyakit yang disebarkan oleh kucing lain, serangan anjing, dan bahaya lain yang dihadapi kucing yang keluar rumah, seperti ditabrak mobil.

(Sumber:Kompas.com/Dian Reinis Kumampung | Editor: Dian Reinis Kumampung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com