KOMPAS.com - Mimpi buruk kerap dianggap hanya sebatas bunga tidur dan kerap terlupakan ketika bangun.
Namun, penelitian terbatu yang diterbitkan dalam jurnal eClinical Medicine, Senin (20/5/2024) menunjukkan, mimpi buruk bisa menandakan awal penyakit kronis.
Diberitakan CNN, Selasa (21/5/2024), mimpi buruk saat tidur atau halusinasi merupakan tanda-tanda awal penyakit autoimun.
Dalam studi itu, para peneliti menyatakan pasien neuropsikiatri Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau lupus serta penyakit rematik autoimun sistemik (SARD) menunjukkan gejala yang sulit didiagnosis.
Baca juga: 6 Faktor Penyebab Seseorang Mengalami Mimpi Buruk, Salah Satunya Alkohol
Peneliti lalu mengumpulkan laporan dari pasien mengenai waktu mengalami gejala penyakit tersebut pertama kali pada 2022-2023.
Hasilnya, mayoritas pasien mengalami halusinasi atau mimpi buruk dalam waktu singkat setelah terkena penyakit.
Wawancara mendalam mengungkapkan, mimpi buruk mungkin termasuk gejala awal dari penyakit autoimun berupa lupus dan rematik. Gejala ini dapat berbeda tingkat variasi dan kekambuhannya tergantung pasien.
Peneliti Cambridge University, Melanie Sloan mengatakan, gejala mimpi buruk termasuk kondisi tidak biasa bagi penderita lupus dan penyakit autoimun sistemik lainnya.
Baca juga: Sigmund Freud dan Carl Jung Ungkap Arti 5 Mimpi yang Paling Umum Terjadi
Ini menunjukkan pasien mungkin kondisinya membutuk dan segera butuh perawatan medis.
“Gejala-gejala ini sering kali tidak terlihat dan (saat ini) tidak dapat diuji. Namun, hal ini tidak menjadikan gejala-gejala tersebut kurang penting untuk dipertimbangkan sebagai pengobatan dan dukungan," katanya.
Mimpi buruk dapat menjadi gejala penyakit autoimun ketika gangguan neurologis terjadi dan berdampak pada otak, ginjal, dan paru-paru.
Di sisi lain, mimpi buruk dinilai sebagai gejala dan gangguan kognitif yang berdampak besar pada kehidupan seseorang, kemampuan bekerja, bersosialisasi, dan menjalani kehidupan normal.
Melalui studi ini, para peneliti berharap dapat mengidentifikasi dan mengobati pasien dengan lebih cepat untuk mencegah terlambat didiagnosis.
Baca juga: Benarkah Tidur Lagi Sehabis Subuh Picu Mimpi Buruk? Ini Penjelasan Pakar
“Hal ini terutama terjadi pada penyakit seperti lupus yang diketahui memengaruhi banyak organ termasuk otak. Kami juga menemukan pola gejala ini pada penyakit reumatologi lainnya, seperti rheumatoid arthritis, sindrom sjogren, dan sklerosis sistemik,” kata dia.