Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter yang Bawa Presiden Iran Jatuh, Pencarian Masih Berlanjut

Kompas.com - 20/05/2024, 06:56 WIB
Diva Lufiana Putri,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah helikopter yang membawa Presiden Iran Ebrahim Raisi, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian, dan sejumlah pejabat penting lainnya, jatuh pada Minggu (19/5/2024).

Seorang pejabat Iran mengatakan, helikopter tersebut jatuh saat melintasi daerah pegunungan berkabut tebal dalam perjalanan pulang usai kunjungan ke wilayah yang berbatasan dengan Azerbaijan, di barat laut Iran.

"Kami masih berharap, tetapi informasi yang didapat dari lokasi jatuhnya pesawat sangat memprihatinkan," kata pejabat tersebut kepada Reuters, Senin (20/5/2024).

Saluran televisi pemerintah menyiarkan, setidaknya satu penumpang dan satu awak telah melakukan kontak dengan tim penyelamat.

Namun, kondisi Presiden Raisi dan jajarannya yang ikut serta dalam helikopter masih belum diketahui.

Lokasi persis jatuhnya pesawat juga sempat dilaporkan ditemukan. Namun, informasi petunjuk tersebut telah dibantah badan bantuan Bulan Sabit Merah Iran.

Pemimpin Tertinggi Iran yang memegang keputusan akhir mengenai kebijakan luar negeri dan program nuklir, Ayatollah Ali Khamenei, berusaha meyakinkan rakyatnya dengan mengatakan masalah ini tidak mengganggu urusan negara.

Baca juga: Menilik Sistem Pertahanan Udara Iran yang Diaktifkan Usai Mendapat Serangan Israel


Helikopter Presiden Iran jatuh

Dilansir dari Al Jazeera, Minggu, Ebrahim Raisi baru saja kembali dari perbatasan Iran dan Azerbaijan usai dia dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev meresmikan proyek bendungan.

Bendungan tersebut merupakan sinyal terbaru dari membaiknya hubungan kedua negara tersebut.

Laporan mengenai jatuhnya helikopter dalam konvoi presiden pertama kali beredar di media sosial pada Minggu waktu setempat, dan dengan cepat diangkat oleh media lokal.

Laporan awal dari situs berita Mehr yang terhubung dengan pemerintah menyebutkan, Raisi sempat memilih melakukan perjalanan ke Tabriz, kota di Provinsi Azerbaijan Timur, barat laut Iran, dengan mobil karena kondisi cuaca berkabut, sehingga aman dari kecelakaan.

Berita tersebut kemudian diturunkan setelah televisi pemerintah mengonfirmasi bahwa helikopter yang hilang membawa Raisi dan pejabat lainnya.

Beberapa pejabat yang turut serta, yakni Menteri Luar Negeri Hossein Amir Abdollahian, Gubernur Provinsi Azerbaijan Timur Malek Rahmati, serta Ayatollah Mohammad Ali Ale-Hashem yang mewakili Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei untuk Azerbaijan Timur.

Televisi pemerintah mengungkapkan, helikopter tersebut mengalami "pendaratan keras", istilah yang menggambarkan kondisi saat pesawat mendarat lebih keras dan lebih cepat dari seharusnya akibat cuaca buruk, kesalahan pilot, atau masalah teknis.

Baca juga: Daftar Rudal Balistik yang Dimiliki Iran dan Israel

Cuaca buruk diduga jadi penyebab helikopter jatuh

Helikopter yang membawa rombongan Presiden Iran ini dilaporkan jatuh di Kawasan Lindung Dizmar, koridor satwa liar yang melintasi perbatasan dengan Azerbaijan.

Halaman:

Terkini Lainnya

KJP Plus Cair Juni 2024, Berikut Syarat, Besaran, dan Cara Mengeceknya

KJP Plus Cair Juni 2024, Berikut Syarat, Besaran, dan Cara Mengeceknya

Tren
Picu Rasa Gatal, Mengapa Daun Jelatang Justru Ampuh Atasi Pegal?

Picu Rasa Gatal, Mengapa Daun Jelatang Justru Ampuh Atasi Pegal?

Tren
Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?

Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?

Tren
Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Matahari Disebut Capai Puncak Aktivitasnya dalam Siklus 11 Tahun, Apa Dampaknya bagi Bumi?

Tren
Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Lolos Babak 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Cuka Apel Bermanfaat untuk Apa Saja? Ini 4 Daftar Khasiatnya

Cuka Apel Bermanfaat untuk Apa Saja? Ini 4 Daftar Khasiatnya

Tren
Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Bumi Terima Sinyal Misterius dari Jarak Hampir 16.000 Tahun Cahaya, Berasal dari Mana?

Tren
6 Manfaat Jalan Kaki di Walking Pad, Apa Saja?

6 Manfaat Jalan Kaki di Walking Pad, Apa Saja?

Tren
Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia

Siswi SMK di Bandung Dirundung 3 Tahun, Depresi, dan Meninggal Dunia

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 12-13 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

[POPULER TREN] Ormas Keagamaan yang Tolak Izin Tambang | Cara Daftar Akun PPDB Jateng 2024

Tren
Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Update Kasus Bos Rental Tewas di Pati: Polisi Tetapkan 4 Orang Tersangka, Korban Diketahui Pernah Lapor Polisi Februari 2024

Tren
Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat jika Disimpan Terlalu Lama

Alasan Pisang Berubah Warna Menjadi Coklat jika Disimpan Terlalu Lama

Tren
Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Video Cahaya Terang Melintasi Langit Sumatera Selatan, Benarkah Meteor Jatuh?

Tren
Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Komnas Perempuan Kritik Budi Arie Usai Sebut Perempuan Lebih Kejam dari Laki-laki

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com