KOMPAS.com - Godzilla, seekor monyet yang menderita obesitas mati di Rumah Sakit Hewan Crystal, Thailand pada Senin (6/5/2024).
Direktur rumah sakit Hewan Crystal, Dr. Supasek Sarachitti menjelaskan, Godzilla menderita sejumlah penyakit yang berkaitan dengan berat badan sebelum akhirnya mati.
"Saya sudah bilang bertahun-tahun yang lalu bahwa Godzilla mungkin tidak akan berumur panjang karena penyakitnya. Godzilla berisiko terkena serangan jantung," terang dia, dilansir dari Ny Breaking (9/5/2024).
Tubuh primata yang bengkak itu dikembalikan ke pemiliknya, Manop Emsan untuk dikremasi.
Baca juga: Monyet Turun Gunung ke Permukiman di Dago Bandung, Ini Kemungkinan Penyebabnya
Lebih lanjut, Sarachitti menerangkan bahwa Godzilla memiliki kondisi tiroid, diabetes, dan sindrom Cushing atau produksi hormon stres kortisol yang berlebihan.
Hal itu memperpendek harapan hidupnya. Pada monyet normal yang tinggal di penangkaran, usia hidupnya bisa mencapai 37 tahun.
Para ahli konservasi menduga, monyet gemuk ini menderita obesitas setelah pemiliknya sering memberinya junk food.
Hewan primata itu juga diduga mendapat junk food dari para wisatawan di pasar Bangkok sepanjang hari saat pemiliknya membuka kedai bakso mereka.
Akibatnya, Godzilla memiliki bobot 19 kilogram (kg) di usianya yang masih 6 tahun. Beratnya itu hampir dua kali lipat dari berat monyet normal seusianya.
Kendati demikian, pemiliknya, Manop membantah bahwa dia memberikan banyak junk food ke monyet malang itu.
Manop justru menyayangkan hewan primatanya itu dirawat intensif di rumah sakit.
"Seharusnya dia tidak pernah diambil dari rumahnya karena dia suka makan apa yang diberikan kepadanya," kata dia, masih dari sumber yang sama.
Baca juga: Monyet Turun Gunung ke Permukiman di Dago Bandung, Benarkah Terkait Sesar Lembang?
Pada 2021, Godzilla dievakuasi pejabat Thailand yang mengkhawatirkan kondisi kesehatannya.
Keadaan monyet ini diketahui pejabat pemerintah usai tubuh gemuknya yang mengenakan rompi viral di media sosial.
Hewan ini juga dikenal karena pemiliknya memakaikan kaos ketat ke tubuhnya.