Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Kompas.com - 17/05/2024, 19:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan menemukan cabang sungai Nil yang terkubur lama dan ditengarai pernah mengalir di sepanjang lebih dari 30 piramida di Mesir.

Penemuan tersebut berpotensi memecahkan misteri tentang cara orang Mesir kuno mengangkut balok-balok batu besar guna membangun piramida.

Dikutip dari Science Alert, cabang sungai yang ditemukan itu memiliki panjang 64 kilometer dan membentang di dekat kompleks Piramida Giza yang menjadi salah satu keajaiban dunia kuno yang masih ada saat ini.

Selain itu, cabang sungai itu juga tersembunyi di bawah padang pasir dan lahan pertanian selama ribuan tahun, menurut sebuah penelitian yang mengungkapkan temuan tersebut pada Kamis (16/5/2024).

Baca juga: 8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan


Misteri di balik pembangunan piramida Mesir

Para ilmuwan mengatakan, keberadaan sungai tersebut dapat menjelaskan mengapa 31 piramida dibangun secara berantai di sepanjang jalur gurun, di lembah Sungai Nil antara 4.700 dan 3.700 tahun yang lalu.

Pasalnya, jalur sungai tersebut berada di dekat ibu kota Mesir kuno, Memphis, yang mencakup Piramida Agung Giza, serta piramida Khafre, Cheops, dan Mykerinos.

Selama ini para arkeolog menduga bahwa orang Mesir kuno menggunakan jalur air terdekat untuk memindahkan material raksasa yang digunakan untuk membangun piramida tersebut.

"Namun tidak ada seorang pun yang mengetahui secara pasti terkait lokasi, bentuk, ukuran atau kedekatan jalur air besar ini dengan lokasi piramida sebenarnya,” kata penulis utama studi ini, Eman Ghoneim dari University of North Carolina Wilmington, Amerika Serikat.

Adapun tim peneliti internasional menggunakan citra satelit radar untuk memetakan cabang sungai tersebut, yang mereka sebut sebagai Ahramat atau "piramida" dalam bahasa Arab.

"Radar memberi mereka kemampuan unik untuk menembus permukaan pasir dan menghasilkan gambar fitur-fitur tersembunyi termasuk sungai yang terkubur dan struktur kuno," kata Ghoneim.

Di sisi lain, survei di lapangan dan inti sedimen dari situs tersebut mengonfirmasi keberadaan sungai tersebut, menurut studi dalam jurnal Communications Earth & Environment.

Sungai yang dulunya sangat besar itu semakin tertutup pasir, kemungkinan dimulai saat kekeringan besar sekitar 4.200 tahun yang lalu, demikian menurut para ilmuwan.

Selain itu, terdapat indikasi bahwa aktivitas tektonik di wilayah tersebut turut menyebabkan dasar sungai di cabang tersebut secara bertahap bergeser ke arah timur seiring berjalannya waktu, yang kemungkinan besar mempercepat proses pendangkalan.

Namun ketika Ahramat mengalir, alirannya sangat dekat dengan lokasi di mana piramida Mesir dibangun, yaitu di dalam dan sekitar Memphis, dikutip dari Ancient Origins.

Baca juga: Apa yang Ada di Dalam Piramida Agung Giza?

Keberadaan sungai bisa menunjukkan proses pembuatan piramida

Piramida Giza berdiri di dataran tinggi yang berjarak sekitar satu kilometer dari tepi sungai.

Halaman:

Terkini Lainnya

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Jelang Puncak Haji, Bus Shalawat Sementara Setop Layani Jemaah

Tren
Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Bikin Ilmuwan Bingung, Ini 13 Misteri Alam Semesta yang Belum Terpecahkan

Tren
Mungkinkah 'Psywar' Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Mungkinkah "Psywar" Penonton Pengaruhi Hasil Akhir Pertandingan Sepak Bola?

Tren
Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Asal-usul Nama Borneo, Sebutan Lain dari Pulau Kalimantan

Tren
Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Jokowi Beri Izin Tambang, NU Gercep Bikin PT tapi Muhammadiyah Emoh Tergesa-gesa

Tren
Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Kronologi Bos Rental Mobil Asal Jakarta Dikeroyok Warga hingga Tewas di Pati

Tren
Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Nilai Tes Ulang Rekrutmen BUMN Lebih Rendah dari yang Pertama, Masih Berpeluang Lolos?

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1445 H Jatuh pada Senin 17 Juni 2024

Tren
Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Teka-teki Penguntitan Jampidsus yang Belum Terjawab dan Kemunculan Drone di Atas Gedung Kejagung

Tren
Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Viral Video Sekuriti Plaza Indonesia Disebut Pukuli Anjing Penjaga, Ini Kata Pengelola dan Polisi

Tren
Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tiket KA Blambangan Ekspres Keberangkatan mulai 18 Juni 2024 Belum Bisa Dipesan, Ini Alasannya

Tren
Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Panglima Sebut TNI Bukan Lagi Dwifungsi tapi Multifungsi ABRI, Apa Itu?

Tren
Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Beredar Uang Rupiah dengan Cap Satria Piningit, Bolehkah untuk Bertransaksi?

Tren
Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi 'Fraud'

Laporan BPK: BUMN Indofarma Terjerat Pinjol, Ada Indikasi "Fraud"

Tren
5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

5 Perempuan Pertama di Dunia yang Menjadi Kepala Negara, Siapa Saja?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com