Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Pria yang Diduga Terafiliasi Jemaah Islamiyah Serang Kantor Polisi Malaysia, 2 Petugas Meninggal Dunia

Kompas.com - 17/05/2024, 18:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dua petugas polisi meninggal dunia dan satu terluka setelah seorang pria yang diduga terafiliasi Jemaah Islamiyah menyerang sebuah kantor polisi di Kota Ulu Tiram di negara bagian selatan Johor, Malaysia, Jumat (17/5/2024) dini hari.

Diberitakan Reuters, Jemaah Islamiyah adalah kelompok militan yang berupaya mendirikan kekhalifahan Islam di Asia Tenggara.

Jemaah Islamiyah secara luas dipersalahkan atas serangan di Filipina dan Indonesia, termasuk pemboman pada 2002 di resor Bali yang menewaskan 202 orang dengan sebagian besar korban adalah WNA, dikutip dari ABC News.

Inspektur Jenderal Polisi Razarudin Husain mengatakan, insiden tersebut terjadi saat seorang polisi yang bertugas sedang menangani kasus sepasang kekasih.

Razarudin mengungkapkan, pelaku datang dengan menggunakan sepeda motor dan mengenakan masker. Saat itu, pelaku datang sambil membawa parang.

Ketika seorang petugas tengah berhadapan dengan pria tersebut, dia menyerang dengan parang, mengambil pistol dinas polisi tersebut kemudian menembak mati petugas kedua.

Meski demikian, kepala polisi Johor M. Kumar mengatakan bahwa tersangka juga telah ditembak mati di tempat kejadian.

Baca juga: Kronologi Penembakan Massal Chicago, Satu Anak Meninggal, 10 Luka-luka

Tujuh orang diamankan

Lebih lanjut, polisi juga telah mengamankan tujuh orang, termasuk dua mahasiswa dan seorang pria berusia 62 tahun yang diyakini sebagai anggota Jamaah Islamiyah.

Adapun lima di antaranya adalah anggota keluarga tersangka, termasuk pria berusia 62 tahun yang merupakan ayahnya.

"Saya telah menginstruksikan Cabang Khusus kami untuk menangkap semua anggota Jemaah Islamiyah di Johor untuk diselidiki," tambah Razarudin, dikutip dari Al Jazeera.

Ia juga menambahkan, selain tujuh orang yang diyakini sebagai anggota Jemaah Islamiyah, ada sekitar 20 anggota yang teridentifikasi di Johor.

Kronologi kejadian

Razarudin mengatakan, insiden tersebut dimulai ketika dua mahasiswa, seorang pria berusia 22 tahun dan seorang wanita berusia 21 tahun datang ke kantor polisi pada pukul 2.30 pagi pada Jumat (17/5/2024).

"Keduanya datang untuk meminta nasihat dari polisi terkait kasus pelecehan seksual yang terjadi dua tahun lalu," katanya kepada media setempat.

Seorang pria berusia 21 tahun yang mengendarai sepeda motor kemudian muncul dan pergi ke bagian belakang kantor polisi.

Adapun petugas polisi yang memeriksa pria tersebut diserang di bagian leher dengan menggunakan parang.

Halaman:

Terkini Lainnya

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

5 Manfaat Minum Air Putih Sebelum Kopi di Pagi Hari, Apa Saja?

Tren
5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

5 Pilihan Ikan Rendah Merkuri, Kurangi Potensi Efek Buruk bagi Tubuh

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

[POPULER TREN] Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Kamboja | Cerita Para Peserta Tapera

Tren
Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Apakah Jalan Kaki 5.000 Langkah Per Hari Cukup? Ini Penjelasan Ahli

Tren
Tafsir Lain Tentang 'Saya Bukan Otak'

Tafsir Lain Tentang "Saya Bukan Otak"

Tren
Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Sempat Dikira Sampah, Pria di Norwegia Temukan Pedang Viking Berusia 1.000 Tahun

Tren
Apakah Dinasti Politik Termasuk 'Human Rights'? Ini Kata Pusham UII

Apakah Dinasti Politik Termasuk "Human Rights"? Ini Kata Pusham UII

Tren
Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Sosok Arie Putra dan Budi Adiputro, Host Total Politik yang Tuai Sorotan

Tren
Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Pemerintah Gelar Sidang Isbat 7 Juni, Adakah Potensi Idul Adha 2024 Beda?

Tren
Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Berbeda dengan Meteor, Apa Itu Asteroid? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Tren
Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Daftar UMP di 38 Provinsi, Jadi Minimal Gaji yang Akan Dipotong Tapera

Tren
7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

7 Berkas Pendaftaran CPNS 2024 yang Harus Disiapkan sejak Sekarang

Tren
Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Indonesia Dapat Hibah Kapal dari Korea Selatan, seperti Apa Spesifikasinya?

Tren
80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

80 Persen Dana Tapera Akan Jadi Obligasi, Tepis Isu Dipakai Tambal Pendapatan Negara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com