Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Kompas.com - 18/05/2024, 07:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, Jawa Timur meringkus HR, warga negara (WN) Bangsaldesh yang menjadi pelaku penyelundupan orang ke Australia, Rabu (8/5/2024).

Ia diringkus setelah menjadi incaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Australia Federal Police (AFP).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, Ramdhani mengatakan, penangkapan HR tidak bisa dilepaskan dari peran istrinya yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) berinisial S.

S mengaku, HR sudah pergi dari rumah sejak Selasa (9/1/2024) dan sang suami juga terlibat dalam penyelundupan orang ke Australia.

“Istrinya juga menyampaikan bahwa HR terlibat dalam kegiatan ilegal mendatangkan WNA dari Bangladesh dan Pakistan untuk diberangkatkan ke Australia,” ujar Ramdhani dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (17/5/2024).

Baca juga: Kronologi Dugaan Perdagangan Orang di Jerman, Magang Berkedok Kampus Merdeka

Kronologi penangkapan

Dalam upaya menangkap HR, S bekerja sama dengan petugas imigrasi untuk memancing suaminya keluar dari tempat persembunyiannya pada Jumat (12/1/2024) dan Jumat (1/3/2024).

Pada Selasa (2/4/20024), Kedutaan Besar (Kedubes) Bangladesh kemudian mengonfirmasi bahwa HR memiliki rekam jejak kasus penyelundupan manusia.

Ramdhani menjelaskan, petugas imigrasi selanjutnya berkoordinasi dengan Subdit Penyidikan Direktorat Pengawasan dan Penindakan Kimigrasian serta AFP pada Rabu (24/4/2024) dan Kamis (25/4/2024) untuk mencari keberadaan HR.

Petugas Imigrasi lalu memanggil seseorang dari lembaga bantuan hukum (LBH) yang membantu HR untuk mengurus layanan kemigrasian.

Melalui pihak LBH tersebut, petugas imigrasi meminta HR dipanggil dengan alasan menyelesaikan layanan keimigrasian.

Baca juga: Kesaksian Korban Kasus Dugaan Perdagangan Orang Berkedok Kampus Merdeka di Jerman

HR ditangkap

Pada Minggu (28/4/2024), petugas imigrasi berkoordinasi dengan Polda NTT. Hasil koordinasi menunjukkan, HR masuk daftar pencarian orang (DPO) Polda NTT.

“Tanggal 8 Mei, HR tiba di Kantor Imigrasi Surabaya dan kami segera mengamankannya,” kata Ramdhani.

Saat HR diamankan, petugas imigrasi juga menemukan WN Bangladesh lainnya.

S, M yang merupakan teman wanita HR, dan SI yang merupakan WN Bangladesh yang tinggal di rumah HR, kemudian diperiksa petugas imigrasi pada Sabtu (11/5/2024).

Petugas imigrasi menemukan berbagai petunjuk dan alat bukti setelah memeriksa ketiganya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Usai Menyesal, Menteri Basuki Klarifikasi Tapera Ditunda dan Bakal Lapor Jokowi

Tren
Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Nasib Mahasiswa UM Palembang Pelaku Plagiat Skripsi, Gagal Wisuda dan Diskors

Tren
Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Air Terjun di China Tuai Protes karena Mengalir dari Pipa Buatan Manusia

Tren
Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Suntik KB pada Kucing Disebut Bisa Picu Kanker, Benarkah?

Tren
Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Kemenhan Buka 25.258 Formasi CASN 2024 untuk PPPK dan CPNS, Ini Rinciannya

Tren
Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Fitur, Manfaat, dan Cara Penggunaan Aplikasi Kawal Haji Kementerian Agama

Tren
Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Mengenal Program Pesiar BPJS Kesehatan, Berikut Tujuan dan Manfaatnya

Tren
Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?

Jubir KPK Ali Fikri Mendadak Diganti Tessa Mahardika, gara-gara Kritik Pimpinan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com