Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bisa Menaikkan Oktan?

Kompas.com - 18/04/2024, 19:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video seseorang yang mencampukan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dengan minyak kayu putih, viral di media TikTok.

Pengunggah menyebutkan, hal itu bisa menaikkan nilai oktan BBM. 

Nilai oktan atau Research Octane Number (RON) merupakan ukuran standar kinerja mesin atau bensin. Semakin tinggi nilai oktan, maka semakin banyak kompresi yang dapat ditahan bahan bakar sebelum terjadinya ledakan di ruang bakar.

Diketahui, Pertalite memiliki kandungan oktan sebesar 90. Pertamax memiliki kandungan oktan 92 dan Pertamax Turbo dengan kandungan oktan 98. 

Baca juga: Pertalite Dicampur Minyak Kayu Putih Bikin Irit BBM? Ini Kata Ahli ITB

Dalam unggahan @prabzgarage (8/4/2024) mencampur Pertalite dengan beberapa tetes minyak kayu putih disebut bisa menaikkan nilai oktan BBM tersebut.

"Rutinan ges, minyak kayu putih cmpr bensin. biar naik oktannya," tulis unggahan tersebut.

Minyak kayu putih adalah salah satu jenis minyak atsiri yang diperoleh dari penyulingan daun kayu putih.

Lantas benarkah mencampur BBM Pertalite dengan minyak kayu putih bisa menaikkan nilai oktan?

Penjelasan ahli

Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengakui jika minyak kayu putih yang dicampur ke dalam Pertalite bisa menaikkan nilai oktan.

Meskipun demikian, kenaikkan kandungan oktan itu tidak signifikan.

"Mungkin hanya dua poin, dari Pertalite RON 90 menjadi RON 92," kata Tri, saat dikonfirmasi Kompas.com, (9/4/2024).

Namun meski berpotensi menaikkan nilai oktan BBM, pihaknya tidak menyarankan mencampur Pertalite dengan minyak kayu putih, sebab bisa berdampak negatif bagi mesin kendaraan.

Dampak mencampur pertalite dengan minyak kayu putih

Tri menjelaskan, efek negatif mencampurkan BBM Pertalite dengan minyak kayu putih salah satunya akan menimbulkan deposit yang menumpuk di ruang pembakaran.

"Depositnya rapuh sehingga ikut mengalir keluar bersama gas buang. Akibatnya mengotori atau menyumbat catalytic converter," terang Tri.

Apabila catalytic converter tersumbat, gas buang kendaraan bermotor tidak keluar dengan lancar dari ruang bakar sehingga mesin kehilangan daya.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com