KOMPAS.com - Teh, soda, dan kopi merupakan jenis minuman berkafein yang banyak dikonsumsi.
Kafein sendiri merupakan stimulan alami yang dapat mengubah fungsi otak dan tubuh. Saat dikonsumsi dalam jumlah sedang, kafein dikaitkan dengan peningkatan energi, suasana hati, berat badan, kognisi, dan kinerja fisik.
Sementara bila dikonsumsi secara berlebihan, kafein dapat menyebabkan berbagai efek samping yang merugikan tubuh, seperti sakit kepala, kecemasan, dan sulit tidur.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) juga telah membatasi asupan kafein untuk orang dewasa, yakni tidak boleh melebihi 400 miligram (mg) kafein sehari atau sekitar 4-5 cangkir sehari.
Sementara itu, American Academy of Pediatrics menyarankan agar remaja usia 12-18 tahun membatasi asupan kafein mereka hingga 100 mg per hari dan untuk anak-anak di bawah usia 12 tahun menghindari kafein sama sekali.
Ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi kafein, tubuh akan menunjukkan tanda dan gejala tertentu.
Oleh karena itu, saat Anda menemui tanda tersebut sebaiknya segera menghentikan ataupun mengurangi asupan kafein.
Lantas, apa saja tanda tubuh bila terlalu banyak mengonsumsi kafein?
Baca juga: Studi: Pakai Gula atau Tanpa Gula, Kopi Bermanfaat Memperpanjang Umur
Jika asupan kafein melebihi jumlah yang sehat, hal itu dapat menimbulkan efek samping yang dapat merugikan tubuh.
Berikut beberapa tanda tubuh terlalu banyak konsumsi kafein:
Kafein adalah psikostimulan yang umum digunakan. Kafein merupakan zat yang dapat merangsang sistem saraf pusat. Inilah alasan mengapa banyak orang minum kopi atau teh berkafein sebagai penyegar di pagi hari.
Dalam beberapa kasus, kafein digunakan sebagai pereda nyeri, seperti pada obat nyeri Excedrin, yang mengandung aspirin, parasetamol, dan kafein, dilansir dari Verywellheal.th
Meski demikian, mengonsumsi terlalu banyak kafein ataupun penghentian kafein secara tiba-tiba juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Kafein dapat memicu apa yang disebut dengan “caffeine rebound”. Artinya, setelah meminum banyak kafein, Anda mungkin mengalami gejala penarikan diri setelah manfaat awalnya hilang.
Secara keseluruhan, National Headache Foundation mengatakan bahwa mengonsumsi kafein dalam jumlah sedang tidak masalah. Namun, sebaiknya hindari penggunaan sehari-hari jika Anda sering mengalami sakit kepala.
Baca juga: 7 Teh Ampuh Turunkan Kadar Gula Darah, Cocok untuk Penderita Diabetes
Tak hanya meningkatkan kewaspadaan, konsumsi kafein juga dapat memengaruhi suasana hati seseorang.
Meskipun asupan kafein dalam jumlah sedang dapat berkontribusi pada perasaan bahagia, mengonsumsi dua hingga enam cangkir kafein dapat menimbulkan kecemasan, seperti perasaan gelisah.
Sebuah tinjauan yang dilakukan pada 57 penelitian mengukur efek kecemasan setelah mengonsumsi kafein dalam jumlah yang bervariasi. Kemudian, hasil yang ditunjukkan beragam, mulai dari asupan rendah dan tinggi.
Beberapa penelitian menunjukkan, minum hingga lima cangkir kopi tidak berpengaruh pada kecemasan.
Namun penelitian lain menemukan perasaan tegang setelah mengonsumsi dua atau tiga cangkir saja.
Mengonsumsi kafein juga dapat menyebabkan perasaan mudah tersinggung. Akan tetapi, efek ini sebagian besar terjadi pada orang yang mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Namun, jika memiliki gangguan psikologis atau kecemasan, Anda mungkin merasa mudah tersinggung karena konsumsi kafein yang lebih sedikit dibandingkan rata-rata orang.
Meskipun penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui secara pasti seberapa banyak kafein menyebabkan mudah tersinggung, Anda dapat menguranginya jika merasakan gejala gelisah atau marah setelah mengonsumsi kafein.
Baca juga: Manfaat Menambahkan Soda Kue ke Dalam Kopi, Baik bagi Penderita Maag