Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Banjir, Pemilu 10 Desa di Demak Ditunda

Kompas.com - 14/02/2024, 11:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses pemungutan suara untuk Pemilu 2024 di 10 desa yang terletak di Kecamatan Karanganyar, Demak, Jawa Tengah terpaksa ditunda karena banjir masih menggenang hingga Selasa (13/2/2024) malam.

Dengan begitu, sebanyak 27.669 calon pemilih yang tersebar di 10 desa tersebut dipastikan tidak bisa mengikuti pemungutan suara serentak pada Rabu (14/2/2024).

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah Handi Tri Ujiono mengatakan, sesuai regulasi yang ada, penundaan pemungutan suara boleh dilakukan dengan catatan memenuhi syarat-syarat tertentu.

Ia menyebut, penundaan pemilu di 10 desa tersebut sudah memenuhi syarat karena alasan dilanda bencana alam.

Sesuai aturan yang telah ditentukan, kata Handi, daerah yang tidak bisa melakukan pemungutan suara pada 14 Februari 2024 diharuskan melakukan pemungutan suara susulan paling lama 10 hari setelah tanggal tersebut.

”Dalam aturannya, penundaan harus dilakukan paling lama 10 hari setelahnya. Jika mengacu aturan itu, berarti (pemungutan suara susulan) akan dilakukan maksimal 24 Februari 2024,” ucap Handi, dikutip dari Kompas.id, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Tips Memilih Capres-Cawapres dan Caleg pada Pemilu 2024

10 desa yang pemilunya ditunda

Ketua KPU Kabupaten Demak Siti Ulfaat menuturkan, desa yang pemilunya ditunda yaitu Desa Wonoketingal, Cangkring Rembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplik Wetan, Wonorejo, Karanganyar, Ketanjung, dan Jatirejo.

Ia menambahkan, jumlah pemilih di 10 desa tersebut sebanyak 27.669 orang dengan rincian 13.888 pemilih laki-laki dan 13.781 pemilih perempuan.

”Mereka merupakan pemilih di 114 tempat pemungutan suara. Di Wonoketingal ada 19 TPS, di Cangkring Rembang ada 9 TPS, di Cangkring ada 15 TPS, di Undaan Kidul ada 9 TPS, dan di Undaan Lor ada 7 TPS. Sementara itu, di Ngemplik Wetan ada 8 TPS, di Wonorejo ada 18 TPS, di Karanganyar ada 19 TPS, di Ketanjung ada 4 TPS, dan di Jatirejo ada 6 TPS,” ujar Ulfaat.

Adapun keputusan penundaan pemungutan suara untuk Desa Wonoketingal, Cangkring Rembang, Cangkring, Undaan Kidul, Undaan Lor, Ngemplik Wetan, Wonorejo, Karanganyar, dan Ketanjung tertuang dalam Surat Keputusan KPU Demak Nomor 782 Tahun 2024.

Sementara keputusan penundaan pemungutan suara untuk Desa Jatirejo termaktub dalam Surat Keputusan KPU Demak Nomor 783 Tahun 2024.

”Alasan penundaannya karena TPS-TPS tersebut rata-rata terendam dengan ketinggian air mencapai 3 meter. Selain itu, posisi para pemilih dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) tersebar sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan relokasi,” ungkap Ulfaat.

Baca juga: 78 Twibbon Pemilu 2024 dan Anggota KPPS 14 Februari 2024

Eko Prayitno, warga asal Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar menaikkan motor di pelampung ban dalam, Senin (12/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)KOMPAS.COM/NUR ZAIDI Eko Prayitno, warga asal Desa Karanganyar, Kecamatan Karanganyar menaikkan motor di pelampung ban dalam, Senin (12/2/2024). (KOMPAS.COM/NUR ZAIDI)
Ungkapan para pengungsi banjir Demak

Para korban banjir juga menginginkan agar pemungutan suara di wilayahnya ditunda, mengingat kebanyakan dari mereka tidak sempat membawa KTP sebagai syarat memberikan hak pilihnya.

”Saya cuma bawa badan sama apa yang melekat (di badan) saja, tidak sempat berpikir mau membawa KTP. Bahkan, mungkin KTP saya sudah hilang terbawa banjir,” tutur Wahyuni (52), warga desa Ketanjung.

Anik (25), warga Desa Karanganyar, mengharapkan pemungutan suara bisa dilakukan setelah banjir di wilayahnya surut.

”Situasinya sedang begini, tidak sempat memikirkan pemilu. Yang ada di pikiran kami adalah bagaimana supaya banjirnya ini cepat surut dan kami bisa kembali ke rumah,” kata dia.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini Cara Mencoblos di Pemilu 2024 bagi Pemula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com