KOMPAS.com - Sejumlah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) keluar dari partai menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Maruarar Sirait menjadi nama terbaru yang memutuskan keluar dari partai berlambang banteng itu.
Alasannya, dia ingin mengikuti Presiden Joko Widodo yang dinilainya sebagai pemimpin yang baik, karena sangat disayangi rakyat.
Sementara itu, PDI-P sebelumnya juga telah memecat Budiman Sudjatmiko, Wali Kota Medan Bobby Nasution, serta Gubernur Maluku Murad Ismail dari posisi kader karena mendukung lawan politiknya.
Lalu, apa arti di balik hengkangnya para kader PDI-P ini?
Baca juga: Deretan Kader PDI-P yang Keluar Jelang Pilpres 2024, Terbaru Maruarar Sirait
Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, hengkangnya sejumlah kader PDI-P menunjukkan keinginan mereka untuk mencari peluang politik lainnya.
"Kader ingin mencari peruntungan atau pengalaman baru dengan (mengikuti) Pak Jokowi," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (17/1/2024).
Menurutnya, kader-kader PDI-P yang hengkang, seperti Maruarar Sirait dan Budiman Sudjatmiko tidak memiliki posisi strategis di partai.
Ini terjadi lantaran mereka gagal mendapatkan kursi di DPR pada pemilihan umum (Pemilu) sebelumnya.
"Gagal menembus Senayan akhirnya juga gagal menembus DPP kepengurusan (PDI-P), meski masih mendapat tugas dari partai," tambah dia.
Baca juga: Alasan Maruarar Sirait Keluar dari PDI-P, Singgung Nama Jokowi
Meski begitu, Hendri menilai kepindahan Maruarar Sirait dan Budiman Sudjatmiko tidak terlalu memancing banyak kader PDI-P lain untuk keluar. Sebab, keduanya tidak memiliki kekuatan yang terlalu berpengaruh di dalam partai.
Namun, mereka mungkin saja mengajak orang-orang terdekat di PDI-P untuk ikut hengkang dan beralih mendukung pasangan calon (paslon) yang didukung Jokowi di Pilpres 2024.
"Pengaruh ke kader lainnya, mungkin ada, tapi menurut saya tidak akan berlangsung lama dan tidak signifikan," tambah Hendri.
Dia mengungkapkan, PDI-P dan kadernya akan tetap solid selama mengikuti ajaran-ajaran Soekarno. Ajaran tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Selama kader PDI-P mengikuti ajaran Soekarno, tetap solid partainya apa pun guncangan yang terjadi," tegas Hendri.
Baca juga: Resmi Keluar PDI-P karena Ikuti Jokowi, Berikut Profil Maruarar Sirait