Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Hengkangnya Sejumlah Kader PDI-P Jelang Pemilu 2024...

Kompas.com - 17/01/2024, 16:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Bukti ideologi parpol tidak jelas

Terpisah, pengamat politik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Halili Hasan mengungkapkan, ada makna lain di balik keluarnya para kader PDI-P terhadap kondisi politik Indonesia.

Menurutnya, fenomena pindah-pindah parpol menunjukkan ideologi partai di Indonesia yang tidak jelas, bahkan tidak ada.

"Di Indonesia, enggak jelas jelas beda ideologi satu partai dengan partai lain. Misal di AS, ideologi liberalisme Partai Demokrat dan konervatisme Partai Republik keliatan sekali," jelsnya kepada Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Halili menyebutkan, parpol Indonesia mungkin punya ideologi sebagai partai nasionalis dan partai agamis.

 

Baca juga: Kata Ganjar dan PDI-P jika Isu Wadas Dibahas dalam Debat Keempat Pilpres 2024

Namun, perbedaan ideologi itu tampak tidak jelas. Sebab, mereka beberapa kali bisa berkoalisi ataupun berseberangan ketika pemilu.

Hal ini menunjukkan bahwa koalisi partai politik tidak mempertimbangkan ideologi, melainkan perhitungan kepentingan dan pembagian kekuasaan ketika menang pemilu.

"Yang menonjol itu feodalisme (kekuasaan besar bagi golongan atas) dan bidaya favoritisme politik, yang disukai diistimewakan, yang tidak disukai disingkirkan," terang Direktur Setara Institute ini.

Tak hanya itu, Halili menilai hengkangnya para kader menunjukkan kondisi internal parpol  yang tidak membiarkan berjalannya demokrasi dengan baik.

Parpol, katanya, sangat bergantung kepada tokoh politik yang kuat untuk mendapatkan dukungan. Sementara warga hanya mengikuti kehendak elite politik.

Baca juga: 5 Poin Pidato Megawati di Ultah PDI-P, Sebut 51 Tahun Besar Bukan karena Presiden

Efeknya bagi politik Indonesia

Lebih lanjut, Halili mengungkapkan dampak yang akan terjadi jika kondisi partai tersebut dibiarkan begitu saja.

"Kalau tidak ada transformasi politik kepartaian kita, jelas ini akan membuat demokrasi kita tak kunjung terkonsolidasi," kata dia.

Akibatnya, sistem politik Indonesia mudah kembali ke masa otoritarianisme, yakni pemerintahan dipimipin dan terkonsentrasi hanya pada satu pemimpin.

Sayangnya, Halili menilai belum adanya kesadaran dari partai politik untuk memperbaiki kondisi ini.

"Bahkan konstelasi politik Pilpres 2024 menegaskan demokratisasi di internal partai buruk. (Ini) meningkatkan ancaman demokrasi kita," ungkap dia.

"Kondisi buruk itu terjadi karena buruknya pengecekan terhadap kekuasaan parpol, sementara rakyat kurang memiliki kontrol atas kekuasaan politik," tutupnya.

Baca juga: Di Balik Kabar Absennya Jokowi dalam HUT PDI-P karena Tugas Negara...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Sosok Francois Letexier, Wasit yang Kartu Merah STY dan Beri Guinea 2 Penalti

Sosok Francois Letexier, Wasit yang Kartu Merah STY dan Beri Guinea 2 Penalti

Tren
Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai

Iklan iPad Pro Apple Tuai Kontroversi, Hancurkan Benda Seni demi Gawai

Tren
6 Pilihan Ikan Tinggi Vitamin D, Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

6 Pilihan Ikan Tinggi Vitamin D, Bantu Tingkatkan Imunitas Tubuh

Tren
5 Pesebak Bola Vietnam Ditangkap karena Pakai Narkoba, 2 Pemain Pernah Main di Timnas

5 Pesebak Bola Vietnam Ditangkap karena Pakai Narkoba, 2 Pemain Pernah Main di Timnas

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com