Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Hampir Masuk 2024, di Ethiopia Masih Tahun 2016, Kok Bisa?

Kompas.com - 25/12/2023, 17:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini negara-negara di dunia akan memasuki tahun 2024 sesuai kalender Gregorian atau masehi.

Meskipun sebagian besar negara di dunia sekarang menggunakan kalender Gregorian, ada beberapa negara yang menggunakan cara lain untuk membagi tahun.

Salah satu negara yang mempunyai penanggalan berbeda dengan negara lain adalah negara Ethiopia di benua Afrika. Di Ethiopia, saat ini masih menjalani tahun 2016.  Kok bisa? 


Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Mirip Stonehenge Berusia 4.500 Tahun, Berfungsi sebagai Kalender Matahari

Alasan Ethiopia masih di tahun 2016, satu tahun 13 bulan

Salah satu yang menyebabkan Ethiopia saat ini masih di tahun 2016 adalah karena di sana dalam satu tahun terdapat ada 13 bulan kalender.

Nama bulan yang digunakan juga berbeda, namun memiliki waktu yang hampir serupa dengan yang ada di kalender Gregorian.

Berikut nama bulan dan padaannya pada kalender Gregorian, dilansir dari The Jerusalem Post.

  • Meskerem - September
  • Tikimt - Oktober
  • Hidar - November
  • Tahsas - Desember
  • Tir - Januari
  • Yakatit - Februari
  • Maggabit - Maret
  • Myazya - April
  • Genbot - Mei
  • Sene - Juni
  • Hamle - Juli
  • Nehasa - Agustus
  • Pagume - Terdiri dari hari-hari perantara.

Baca juga: Matematika dan Kalender Maya

Dalam 13 bulan tersebut, masing-masing terdapat 30 hari dengan bulan terakhir memiliki lima atau enam hari.

Bulan terakhir yang hanya terdiri dari beberapa hari tersebut ada di bulan Pagume.

Selain sistem penanggalan yang unik, negara di Afrika Timur ini memiliki pembagian waktu yang berbeda.

Di seluruh dunia, negara-negara sepakat menggunakan sistem waktu Greenwich yang membagi satu hari menjadi masing-masing dua kali 12 jam atau 24 jam dan dimulai pada tengah malam.

Berbeda dengan negara lain, di Ethiopia waktu dibagi menjadi dua dengan masing-masing 12 jam.

Masyarakat Ethiopia memulai hari pada pukul 6 pagi, bukan tengah malam seperti pembagian waktu pada umumnya.

Pembagian waktu yang tidak umum ini membuat wisatawan kebingungan saat mereka berkunjung ke Ethiopia.

Baca juga: Situs Pemakaman Terkuno Dunia di Afrika Selatan Ternyata Tidak Berisi Manusia, lalu Apa?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com