KOMPAS.com - Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah uang digital terdesentralisasi yang didasarkan pada teknologi blockchain.
Mata uang kripto dikembangkan sebagai alternatif pengganti uang fisik, dan berkat fungsi tersebut menjadikannya sebagai salah satu instrumen investasi yang menarik.
Dikutip dari laman Britannica, mata uang kripto adalah aset digital yang mengandalkan jaringan terenkripsi untuk mengeksekusi, memverifikasi, dan mencatat transaksi, independen dari otoritas terpusat seperti pemerintah atau bank.
Mata uang kripto (atau disingkat “kripto”) adalah mata uang terdesentralisasi, artinya mata uang tersebut tidak diterbitkan atau diatur oleh bank sentral.
Baca juga: Mulai 1 Mei 2022, Pinjol, E-Wallet, dan Aset Kripto Dikenakan Pajak
Beberapa mata uang kripto dikeluarkan oleh pengembangnya, sementara yang lain dihasilkan oleh algoritma jaringannya masing-masing.
Kripto adalah aset digital dan tidak memiliki bentuk fisik. Ia beroperasi pada teknologi blockchain, yang mencatat semua transaksi mata uang digital tersebut.
Enkripsi blockchain dirancang untuk membuat semua transaksi tidak dapat diubah dan aman dari gangguan, pemalsuan, dan bentuk transaksi penipuan lainnya.
Jenis mata uang kripto yang sudah cukup populer dan mungkin akrab di telinga Anda adalah Bitcoin dan Ethereum. Namun faktanya, ada lebih dari 9.000 mata uang kripto berbeda yang beredar.
Baca juga: Daftar 383 Kripto Terdaftar di Indonesia, Token ASIX Tak Masuk
Menurut data yang dikutip dari laman Forbes (12/12/2023), berikut adalah 10 mata uang kripto paling bernilai berdasarkan kapitalisasi pasar atau nilai total semua koin yang beredar:
Baca juga: Agar Tak Kaget, Ini 3 Pertimbangan Sebelum Terjun ke Dunia Kripto
Anda dapat membeli mata uang digital ini melalui bursa kripto, seperti Coinbase, Kraken, atau Gemini.
Meskipun mata uang kripto didefinisikan sebagai suatu bentuk “mata uang digital”, sebagian besar bisnis dan konsumen belum mengadopsinya sebagai alat tukar yang umum.
Artinya, sebagian besar transaksi belum menerima mata uang kripto sebagai bentuk pembayaran.
Meski Bitcoinjadi pengecualian, karena beberapa bisnis telah menerimanya sebagai pembayaran atas barang dan jasa.
Kripto adalah kelas aset alternatif dan beberapa orang membeli mata uang kripto sebagai cara untuk berinvestasi secara tidak langsung pada blockchain yang mendasarinya.
Baca juga: Tertarik Menambang Bitcoin? Mudah dan Menggiurkan, tapi Boros Listrik