Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap, Kebiasaan Makan Larut Malam Bisa Memicu Stroke

Kompas.com - 19/12/2023, 20:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seseorang yang memiliki kebiasaan makan larut malam bisa membahayakan dirinya sendiri.

Hal itu diungkapkan oleh sebuah studi dari Universitas Sorbonne di Paris, Perancis, yang menemukan bahwa orang yang makan malam terlalu larut bisa memiliki peningkatan risiko stroke atau stroke ringan.

Dikutip dari NewYorkPost, studi tersebut dilakukan selama tujuh tahun terhadap 100.000 orang, masing-masing peserta melacak waktu makan mereka pada hari kerja dan akhir pekan dan para peneliti memantau risiko penyakit kardiovaskular.

Selama tujuh tahun, sepertiga peserta makan malam sebelum pukul 8 malam dan sepertiga lainnya setelah pukul 9 malam.

Baca juga: Mengenal Tanda-tanda Stroke pada Wajah yang Perlu Diwaspadai

Hasil studi

Dalam jangka waktu tersebut, 2.000 orang menderita komplikasi penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

Mereka yang makan malam setelah pukul 9 malam memiliki kemungkinan 28 persen lebih besar untuk menderita stroke.

Bahkan, untuk setiap jam setelah pukul 8 malam saat seseorang makan malam, kemungkinan mereka mengalami stroke atau serangan iskemik transien (TIA) di mana suplai darah ke otak hanya terputus sebentar, bisa meningkat sebesar 8 persen.

TIA adalah periode beberapa menit di mana orang mengalami gejala yang mirip dengan stroke, tetapi tidak menyebabkan kerusakan permanen.

Diketahui, sekitar satu dari tiga orang yang menderita TIA akan mengalami stroke berat.

Para peneliti menemukan, wanita lebih terpengaruh oleh waktu makan malam yang lebih larut daripada pria.

Hal itu diketahui lantaran studi tersebut mencatat bahwa wanita merupakan 80 persen dari kelompok penelitian itu.

Baca juga: Kondisi Lidah Bisa Jadi Tanda Stroke, seperti Apa?

Penyebab makan larut malam sebabkan stroke

Para peneliti menerangkan, makan larut malam menimbulkan risiko karena tubuh akan mencerna makanan kemudian meningkatkan gula darah dan tekanan darah.

Tekanan darah yang lebih tinggi di malam hari berpotensi merusak pembuluh darah dari waktu ke waktu.

Hal itu kemudian dapat meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke pada seseorang.

"Seperti kebanyakan orang, nenek saya dulu sering memperingatkan saya untuk tidak makan malam terlalu larut, dan penelitian ini menunjukkan bahwa mungkin ada benarnya nasihat tersebut," kata penulis senior studi tersebut, Bernard Dour, dilansir dari DailyMail.

Terlebih, saat ini masyarakat memiliki kebiasaan sering makan larut malam karena tuntutan kerja.

"Namun, orang yang makan malam terlambat karena merasa terlalu sibuk untuk melakukannya lebih awal dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan, meskipun hal ini lebih banyak terjadi pada wanita, dan kami membutuhkan lebih banyak penelitian untuk mengonfirmasi temuan ini,” ujarnya.

Baca juga: Gejala Stroke di Pagi Hari, Muncul Saat Bangun Tidur

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com