Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Jambu Biji

Kompas.com - 19/12/2023, 11:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jambu biji merupakan salah satu jenis buah tropis yang memiliki nutrisi dan nilai gizi yang tinggi.

Tak hanya itu, jambu biji sangat rendah kalori dan kaya akan serat. Untuk alasan itu, buah ini merupakan tambahan yang bagus untuk diet sehat.

Jambu biji kaya akan vitamin C, antioksidan, karoten, dan potasium. Tak hanya itu, jumlah potasium dalam buah jambu ini sama dengan pisang, dikutip dari Times of India (5/7/2021)

Selain itu, jambu biji juga mengandung sekitar 80 persen air dan ini membantu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi.

Bahkan tak hanya buahnya, daunnya juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, pencernaan, dan sistem kekebalan tubuh secara keseluruhan.

Namun tahukah Anda, ada beberapa senyawa dalam buah ini yang tidak baik bagi orang yang menderita kondisi kesehatan tertentu?

Berikut kelompok orang yang sebaiknya tak makan jambu biji:

Baca juga: Bantu Turunkan Kolesterol, Ketahui 3 Potensi Efek Samping Jambu Biji bagi Kesehatan


Kelompok orang yang sebaiknya tidak makan jambu biji

Ilustrasi jambu biji, pohon jambu biji.SHUTTERSTOCK/MISBA TABASAM Ilustrasi jambu biji, pohon jambu biji.
1. Orang yang memiliki masalah gastrointestinal

Kelompok orang yang tidak dianjurkan untuk makan jambu biji yakni mereka yang memiliki masalah gastrointestinal atau masalah pencernaan, dilansir dari Medicine Net.

Pasalnya, buah yang memiliki tekstur renyah ini kaya akan vitamin C dan fruktosa yang bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan kembung.

Untuk itu, Anda perlu menghindari jambu biji bila mengalami gejala tidak menyenangkan seperti mual atau perut tidak nyaman saat memakannya.

2. Orang dengan sindrom iritasi usus besar

Meskipun jambu biji dikenal akan manfaatnya yang baik untuk pencernaan dan meredakan sembelit, namun mengonsumsi jambu biji secara berlebihan dapat mengganggu sistem pencernaan.

Dikutip dari India.com (5/7/2021), efek itu mungkin terjadi terutama jika Anda menderita sindrom iritasi usus besar.

Untuk itu, mereka yang menderita sindrom iritasi usus besar sebaiknya purlu untuk menghindari makan jambu biji.

Baca juga: 7 Manfaat Daun dan Buah Jambu Biji bagi Kesehatan

3. Penderita diabetes

Jambu biji disebut-sebut sebagai salah satu buah terbaik untuk penderita diabetes, namun buah ini juga dapat menggangu kadar gula darah.

Makan terlalu banyak dapat meningkatkan kadar gula darah, karena satu jambu biji mengandung 9 gram gula alami.

Untuk itu, Anda perlu membatasi asupan makan jambu biji agar kadar gula darah tetap stabil, terutaman bagi penderita diabetes.

4. Orang yang rentan terhadap pilek dan batuk

Mengonsumsi jambu biji di sela-sela waktu makan adalah ide terbaik.

Akan tetapi, menurut laporan, sebaiknya tidak mengonsumsi buah ini pada malam hari karena dapat menyebabkan pilek dan batuk.

Baca juga: Apakah Jus Jambu Biji Bisa Menaikkan Trombosit? Ini Kata Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Analogi Shin Tae Yong dan Wibisana

Tren
Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Indonesia Masih Berpeluang Lolos ke Olimpiade Paris 2024, Ini Skenarionya

Tren
Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Indonesia Mulai Memasuki Musim Kemarau, Kapan Puncaknya?

Tren
Ilmuwan Pecahkan Misteri 'Kutukan Firaun' yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Ilmuwan Pecahkan Misteri "Kutukan Firaun" yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

Tren
3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

3 Keputusan VAR yang Dinilai Rugikan Garuda Muda di Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pemerhati Kritisi Persoalan Komunikasi dan Transparansi

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Kelapa Muda? Ini Kata Ahli

Tren
Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Kata Media Asing soal Kekalahan Indonesia dari Uzbekistan, Soroti Keputusan Kontroversial Wasit

Tren
Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Pengakuan Guru SLB soal Alat Belajar Tunanetra yang Ditahan Bea Cukai

Tren
Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Ikan Kembung, Tuna, dan Salmon, Mana yang Lebih Baik untuk MPASI?

Tren
Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Sosok Shen Yinhao, Wasit Laga Indonesia Vs Uzbekistan yang Tuai Kontroversi

Tren
Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Daftar Provinsi yang Menggelar Pemutihan Pajak Kendaraan Mei 2024

Tren
Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Jadi Faktor Penentu Kekalahan Indonesia di Semifinal Piala Asia U23, Apa Itu VAR?

Tren
Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Kapan Waktu Terbaik Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 30 April hingga 1 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com