Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Pelat Nomor Hilang Satu, Wajib Bikin Baru di Samsat?

Kompas.com - 16/11/2023, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di Twitter atau X yang menyebutkan jika pelat nomor kendaraan hilang satu, maka wajib bikin baru di Samsat, viral di media sosial. 

Unggahan itu disertai foto mengutip pernyataan Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan. 

"Untuk kendaraan yang pelat nomornya hilang, buat secara resmi ke Samsat untuk melakukan pergantian. Untuk syaratnya harus meminta surat kehilangan dari polsek terdekat," bunyi pernyataan tersebut. 

Dinilai mempersulit

Menurut warganet, syarat tersebut dinilai mempersulit pemilik kendaraan bermotor. 

"Kalo bisa dipersulit kenapa harus dipermudah - Prinsip," tulis keterangan akun @siaranbolalive pada 13 November 2023. 

Hingga Rabu (15/11/2023) unggana tersebut telah ditayangkan lebih dari 850.000 kali dan disukai lebih dari 3.000 warganet. 

Lalu, benarkah jika pelat nomor kendaraan hilang satu wajib bikin baru di Samsat?

Penjelasan polisi

Terkait pertanyaan tersebut, Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Agus Suryo Nugroho memberikan penjelasannya. 

Menurutnya tidak benar jika kehilangan satu pelat nomor kendaraan, pemilik harus mengganti keduanya. 

"Nggak benar," kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2023). 

Namun pihaknya menjelaskan, setiap membuat tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) ayau pelat nomor di Samsat, pemohon akan mendapatkan dua pelat nomor kendaraan baru.

Agus juga mengatakan, pemilik kendaaan tidak disarankan membuat pelat nomor di tempat pembuatan pelat nomor di pinggir jalan.

Hal ini karena mekanisme dan prosedur pembuatan pelat nomor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) secara legal berada di Samsat.

Dia menyebutkan, Samsat melayani proses pembuatan pelat nomor kendaraan mulai dari pendaftaran kendaraan bermotor serta penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan pelat nomor.

Oleh karena itu, pembuatan pelat nomor kendaraan di pinggir jalan ilegal dan datanya tidak secara resmi tercatat di Samsat.

Baca juga: Apa Itu Samsat, Kepanjangan, dan Fungsinya?


Prosedur ganti pelat nomor kendaraan

Berdasarkan Pasal 60 Peraturan Kapolri nomor 7 tahun 2021, pemilik kendaraan yang pelat nomor kendaraannya hilang atau rusak dapat mengajukan permohonan penggantian di Samsat terdekat.

Berikut prosedur penggantian pelat nomor kendaraan di Samsat.

Pelat nomor kendaraan hilang

Bagi pengemudi yang pelat nomor kendaraannya hilang, wajib melampirkan hal berikut untuk menggantinya di Samsat:

  • Isi formulir permohonan;
  • Lampirkan dokumen identitas pemohon, seperti
    • KTP (bagi perseorangan)
    • Kartu izin tinggal tetap bagi Warga Negara Asing (bagi perseorangan)
    • Surat keterangan tempat tinggal tetap bagi Warga Negara Asing (bagi perseorangan)
    • Nomor induk pengusaha (bagi badan usaha)
    • Nomor Pokok Wajib Pajak (bagi badan usaha)
    • Surat keterangan dengan cap dari perusahaan (bagi badan usaha)
    • Surat keterangan dari instansi (bagi instansi pemerintahan)
    • Surat kuasa bermeterai dan fotokopi KTP bagi yang diwakilkan
  • STNK
  • Surat tanda laporan kehilangan pelat nomor kendaraan dari Polsek terdekat
  • Tanda bukti pembayaran

Pelat nomor kendaraan rusak

Sementara itu, pengendara yang pelat nomornya rusak wajib melakukan langkah berikut untuk mengajukan perbaikan di Samsat:

  • Isi formulir permohonan
  • Lampirkan dokumen identitas pemohon
  • STNK
  • Pelat nomor kendaraan yang rusak
  • Tanda bukti pembayaran

Pengendara juga harus membawa kendaraan yang pelat nomornya hilang atau rusak untuk dilakukan pengecekan fisik.

Baca juga: Tidak Perlu ke Samsat, Berikut Cara Perpanjang STNK secara Online 2023

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com