Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita dari Pulau Ghoramara, Daratan Menyusut, Penduduk Laki-laki Tak Mendapat Jodoh

Kompas.com - 15/11/2023, 06:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terdapat pulau kecil di wilayah Delta Sundarban, Teluk Benggala, India, yang bernama Ghoramara.

Pulau itu lama-kelamaan mengecil lantaran tergerus oleh gelombang ombak dari laut sekitarnya dan penduduknya pun berkurang satu demi satu meninggalkan pulau.

Dikutip dari IndiaToday, pemandu wisata yang juga penduduk Ghoramara, Arvinda Karak, mengatakan, saat ini tersisa sekitar 5.000 penduduk di pulau itu.

Ia mengungkapkan, kebanyakan dari mereka pindah dan menetap di Kakdwip, Diamond Harbour, Gangasagar, dan Kolkata.

Baca juga: Detik-detik Letusan Gunung Bawah Laut Ciptakan Pulau Baru di Jepang

Perjalanan panjang menuju Ghoramara

Ghoramara adalah pulau yang sangat terpencil. Untuk mencapainya, seseorang perlu naik kapal feri dari Kakdwip yang berjarak 90 kilometer dari Kolkata melalui jalur darat.

Feri yang dimaksud bukanlah kapal penyeberangan layak seperti kebanyakan, melainkan perahu nelayan yang telah dimodifikasi untuk membawa penumpang.

Setelah 40 menit berada di laut, barulah akan terlihat Pulau Ghoramara dari kejauhan yang  terlihat terpotong seperti roti yang setengahnya sudah dimakan.

Di pulau tersebut tidak ada dermaga untuk kapal menepi lantaran kuatnya ombak yang menghantam pulau.

Nantinya, nelayan hanya akan mengeluarkan papan kayu untuk penumpang turun mencapai Ghoramara.

Baca juga: 7 Negara dengan Pulau Terbanyak di Dunia, Indonesia Ada di Urutan Keenam

Pria di sana sulit mencari calon istri

Seorang pria yang tinggal di Ghoramara bernama Bharat Bhuiyan mengatakan, dirinya tidak dapat menemukan pengantin perempuan untuk dirinya.

Hal itu karena ia berasal dari Ghoramara yang merupakan pulau terpencil dan sebentar lagi akan tenggelam.

“Itu semua adalah lahan pertanian saya. Pertama, sebagian terendam, lalu seluruhnya tenggelam,” kata Bharat sembari menunjuk lahannya yang sudah menjadi laut.

Banyak dari orang tua tidak ingin menikahkan anak perempuannya dengan pria Ghoramara demi masa depan yang lebih baik.

Hal itu kemudian menyebabkan ada beberapa pria seperti Bharat yang kemudian terpaksa  tidak menikah.

Namun, nasib berbeda dialami oleh Sanjay. Ia menikah dengan perempuan yang berasal dari Kakdwip bernama Bandini.

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com