KOMPAS.com - Herbel atau bata ringan merupakan bahan bangunan yang terbuat dari adonan gypsum, pasir silika, semen, air batu kapur, dan aluminium bubuk.
Jika dibandingkan bata merah, hebel terhitung material bangunan yang lebih modern. Ia juga memiliki ukuran yang lebih besar dengan warna putih keabuan.
Salah satu alasan seseorang lebih memilih hebel ketika membangun rumah, lantaran pembangunan memakai hebel umumnya lebih cepat untuk diselesaikan.
Lantas, bagaimana cara pembuatan hebel dan apa saja kelebihan hebel dibandingkan bata merah?
Bata ringan (hebel, bata putih) adalah bata yang terbuat dari adonan pasir silika, semen, batu kapur, gypsum, air, dan aluminium bubuk, yang diawetkan dengan cara dipanaskan dan diberi tekanan tinggi menggunakan mesin autoclave.
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Purwanto menjelaskan, hebel adalah salah satu merek bata ringan yang menjadi pelopor bata ringan di Indonesia.
Hebel adalah nama perusahaan yang memproduksi bata ringan. Hebel adalah merek dagang dan perusahaan yang pertama kali memproduksi bata ringan pada tahun 1995, yaitu PT hebel Indonesia.
Setelah PT Hebel Indonesia tidak memproduksi hebel, penyebutan hebel yang merujuk bata ringan tetap digunakan oleh sebagian masyarakat.
Pembuatan bata ringan ini menggunakan teknologi dari Jerman. Ia menjelaskan, untuk membuat hebel cara yang umum digunakan adalah menggunakan teknik AAC.
AAC atau Autoclaved Aerated Concrete bahan baku dicampur dan diberi tekanan uap air dengan suhu sekitar 200 celsius agar kapur dan pasir silika bereaksi.
Selanjutnya proses ini akan memunculkan pori-pori yang berisi udara, sehingga produk akan mempunyai berat jenis sekitar 550-600 kg per meter kubik.
Cara yang lain untukk membuat hebel adalah dengan teknik CLC yakni Cellular Lightweight Concrete, namun teknik ini jarang digunakan.
"CLC menghasilkan beton yang lebih berat dari AAC, sehingga jarang atau tidak dipakai untuk produksi bata ringan," ujar Purwanto saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2023).
Ia mengatakan, sebagai bahan bangunan, bata ringan memiliki lebih banyak kelebihan dibandingkan bata merah, di antaranya lebih ramah terhadap lingkungan dan menghasilkan sampah sisa bahan yang lebih sedikit.
Selain itu, bata ringan juga memiliki berat yang lebih ringan dari bata merah.