Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Mahakarya Kuliner Primadona Ekonomi Kreatif

Kompas.com - 21/10/2023, 18:27 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SATU di antara primadona ekonomi kreatif adalah mahakarya kuliner khas tradisional setiap negara.

Italia punya spagheti, Turkiye doner kebab, Yugoslavia cevapcici, Brasilia churasco, Meksiko taco, Swiss fondue, Jerman bratwurst, Amerika Serikat burger, Korea bulgogi, Jepang sukiyaki, China dim sum, Perancis escargot, Inggris black pudding, Skotlandia haggis, Wales cawl dan Indonesia punya banyak mahakarya kuliner. Satu di antaranya adalah favorit saya, yaitu sate.

Kreativitas gastronomi sate Indonesia sangat beranekaragam terutama aneka ragam bahan yang tersedia bagi kaum omnivora, karnivora, dan vegetarian.

Bagi para pemakan daging tersedia sate ayam, sate sapi, saye kerbau, sate babi, sate kambing, sate domba, sate kelinci, sate kuda, sate kerang, sate udang, sate belut, sate ular.

Khusus sate kambing masih terbagi menjadi sate kambing batibul, sate kambang cempe, sate kambing balibul, sate kambing muda, sate torpedo kambing, sate sumsum tulang kambing dan lain sebagainya.

Sebagai hidangan pendamping sate kambing tersedia sop kambing, gulai kambing, dan tongseng kambing.

Sate domba ada yang menggunakan daging domba Selandia Baru, Australia, Arab, dan Afrika.

Bagi kaum vegetarian tersedia sate tahu, sate tempe, sate jamur, sate tomat, sate ketimun, sate lobak, sate kubis, sate genjer dan lain sebagainya.

Cara pengolahan sate juga beragam mulai dari bakar, asap, goreng, rebus, rebus-bakar, panggang, kukus, air-dryer digarap sampai matang (well done) maupun setengah matang alias medium atau medium-well.

Untuk membakar sate lebih lezat dan lebih sehat menggunakan arang kerimbang batu bara. Untuk mengatur besar-kecil kobaran api lazimnya digunakan kipas manual yang terbukti tetap lebih sedap ketimbang kipas angin elektronik.

Bagi saya pribadi, sate bakar dengan arang kayu secara subyektif jauh lebih lezat ketimbang sate panggang elektronik dengan kompor listrik maupun microwave.

Sebagai tusukan sate pada umumnya digunakan bambu, namun juga bisa kayu. Ada pula tusukan sate terbuat dari metal, semisal, jeruji roda sepeda yang di Yogyakarta tersohor sebagai sate klathak.

Karena bambu bukan tanaman asli Eropa, maka lazimnya sate yang di Eropa disebut sebagai schaschlik menggunakan tusukan besi yang bisa digunakan daur-ulang.

Ada sate yang polos alami, namun ada pula yang marinated alias direndam larutan kacang, kedelai mentega, butter atau kaldu daging yang disate .

Sementara sebagai saus untuk sate tersedia saus kacang atau saus kecap yang diberi campuran potongan bawang merah, cabe dan kubis.

Setiap daerah di Indonesia masing-masing memiliki sate khas yang saling beda satu dengan lainnya. Namun tetap Bhinneka Tunggal Ika bersatu dalam kelezatan, semisal, Sate Padang, Sate Madura, Sate Betawi, Sate Kapuran, Sate Blora, Sate Blitar, Sate Ponorogo, Sate Bali, Sate Pontianak, Sate Bima, Sate Gorontalo, Sate Makassar dan tak lama lagi akan tampil Sate IKN. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com