KOMPAS.com - Nama sosok polisi Krishna Murti kembali ramai diperbincangkan di kalangan masyarakat.
Topik soal Krishna Murti bahkan ramai menjadi pembicaraan di media sosial X (Twitter).
Salah satu warganet membahas nama Krishna Murti lewat akun @0Gaga**. Pengunggah membagikan video Jessica Kumala Wongso dalam persidangan kasus kopi sianida.
"Kembali viral pernyataan Jessica Wongso : Saya DIPAKSA oleh POLISI bernama Krishna Murti Akui Bunuh Wayan Mirna," tulisnya.
Baca juga: Sianida dalam Kasus Sate Beracun, Bahaya, dan Pertolongan Pertamanya
Akun @TheEagle*** pun ikut membagikan video yang sama. Dia meminta Krishna Murti menjelaskan keterlibatannya dalam kasus tersebut.
"BROH KRISHNA MURTI. BANTAH DONG KESAKSIAN DI VIDIO INI,LU NGOMONG KE AJA MEDIA.
BIAR PUBLIK YG MENILAI SEMUA KEBOHONGANMU," kata dia.
"Wahhhh masa iyaa si jessica mau nyaplok krishna murti? Atau jessica yang emng di paksa masuk?" tanya pengguna akun @rangerr*** ikut berkomentar.
Baca juga: Mengandung Sianida, Berbahayakah bila Menelan Biji Apel?
Seperti diketahui, Krishna Murti merupakan pemimpin penyelidikan kasus kopi sianida saat masih menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Kasus yang terjadi pada 2016 ini terkait pembunuhan Wayan Mirna Salihin menggunakan kopi sianida. Dalam kasus tersebut, Krishna Murti menetapkan Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka pembunuhan.
Kasus kopi sianida kembali mendapatkan perhatian setelah dokumenter bertajuk "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso" tayang di layanan streaming Netflix.
Baca juga: 3 Efek Samping Daun Singkong, Waspadai Kandungan Sianida Alaminya!
Berikut profil dan sepak terjang Krishna Murti:
Baca juga: Mengenal Kalium Sianida dalam Sate Beracun, Penyebab Tewasnya Anak Pengemudi Ojol di Bantul
Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Krishna Murti lahir pada 15 Januari 1970. Dia merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991.
Dikutip dari Kompas.com (25/1/2016), Krishna Murti berasal dari keluarga kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Ini yang menyebabkan dia awalnya mendaftar menjadi bagian dari militer.
Pada 1988, Krishna mendaftarkan diri ke Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri). Namun saat itu, dia justru terpilih masuk ke Akademi Kepolisian.
"Prinsipnya kan anak muda, yang penting jadi taruna. Ya udah. Saya jadi apa? Masuk Akpol. 'Tetap taruna?' saya tanya. Ya sudahlah saya terima. Saya enggak mikir jadi polisi dan enggak tahu dunia polisi," kata dia.