Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Potensi Kehidupan di Planet K2-18b, Dapatkah Dihuni Manusia?

Kompas.com - 03/10/2023, 08:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teka-teki soal planet masa depan yang dapat dihuni umat manusia selain Bumi selalu menarik untuk dibahas.

Namun, upaya pencarian planet laik huni tidaklah mudah karena tempat tinggal manusia yang baru setidaknya harus memiliki air dan oksigen.

Salah satu planet yang digadang-gadang dapat ditinggali manusia adalah K2-18b, exoplanet yang ditemukan pada 2015 lalu.

Exoplanet sendiri adalah planet ekstrasurya, alias planet yang ada di luar tata surya Bima Sakti.

Pada 11 September 2023 lalu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) merilis laporan bahwa di planet tersebut ditemukan metana di atmosfernya.

Sebelumnya, ilmuwan juga menduga ada kandungan air di K2-18b walau belum bisa dipastikan sepenuhnya.

Baca juga: 10 Tempat Menakjubkan di Bumi yang Terlihat seperti di Planet Lain, Mana Saja?

Apa itu planet K2-18b?

Sebelum membahas sejauh apa K2-18b laik huni, perlu diketahui bahwa planet ini berjarak 111 tahun cahaya dari Bumi.

Dilansir dari National Geographic, planet tersebut disebut sebagai Super Earth dan berada di sistem bintang kerdil merah atau K2-18.

Ilmuwan mengatakan, K2-18b mengorbit di dalam zona bintang layak huni alias Goldilocks Zone.

Tak hanya itu, ilmuwan juga mendapati temuan bahwa jarak antara planet dengan bintang membuat K2-18b mendapat radiasi dalam jumlah yang sama dengan Bumi.

Kendati demikian, ilmuwan masih belum bisa menentukan secara pasti apakah K2-18b termasuk Super Earth atau Super Neptunus.

Baca juga: Adakah Hujan di Planet Lain?

Potensi kehidupan di K2-18b

Seperti yang dikatakan ilmuwan, K2-18b berada di zona bintang layak huni. Namun, perlu diperhitungkan pula seberapa cahaya yang diterima K2-18b untuk menentukan potensi kehidupan di planet itu.

Merujuk IFL Science, K2-18b mengorbit lebih dekat ke bintang induknya dibanding Bumi. Jaraknya sekitar 16 persen jarak Bumi ke Matahari.

Selain cahaya, hal lain yang perlu diperhitungkan adalah keluaran daya bintang atau jumlah energi yang dipancarkan bintang per detik.

K2-18b memancarkan daya sebesar 2,3 persen dari pancaran daya Matahari.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com