Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Menilik Optimisme Generasi Muda dalam Politik Melalui Debat Kompetitif

Kompas.com - 27/09/2023, 15:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Meganusa Ludvianto, MCommun

TAHUN politik di Indonesia sudah di depan mata. Ingar-bingarnya sudah dapat dirasakan pada berbagai diskursus di masyarakat dan media, bahkan sejak akhir 2023.

Terkini, publik sedang memberikan perhatian besar terhadap siapa pasangan bakal calon presiden-wakil presiden yang akan berkompetisi secara resmi pada Pilpres 2024.

Suasana politis diprediksi akan semakin menghangat dalam beberapa minggu ke depan berhubung masa kampanye akan dimulai per 28 November 2024.

Mengingat singkatnya masa kampanye yang telah ditetapkan oleh KPU, maka publik akan dihadapkan pada komunikasi pemasaran politik yang lebih intens.

Berdasarkan pada hasil rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap oleh KPU, salah satu pasar terbesar untuk Pemilu 2024 adalah pemilih pemula.

Mereka adalah kelompok dengan rentang usia 17 - 20 tahun, baru pertama kali memilih dan dikenal juga sebagai Generasi Z/Gen Z (Katadata, 2023).

Hasil riset CSIS tahun 2018 melaporkan bahwa Gen Z memiliki ketertarikan kuat atas dinamika politik Indonesia.

Dari sudut pandang komunikasi pemasaran, kelompok masyarakat ini cukup menjanjikan dan dapat menentukan hasil akhir pemilu. Maka wajar jika kemudian para aktor politik memberikan perhatian dan usaha ekstra untuk memanen suara dari Gen Z.

Sangatlah mudah untuk menemukan tokoh atau partai politik yang berusaha menyamakan frekuensi dengan Gen Z, misalnya melalui pengelolaan media sosial yang mengikuti tren anak muda dan pendekatan ke selebritas maupun selebritas-mikro di ranah digital (Kompas.id, 2023).

Diskursus di ruang publik mengenai partisipasi pemuda dalam politik kemudian condong kepada kuantitas.

Proporsi Gen Z dalam Pemilu 2024 cukup signifikan, tetapi mereka baru akan menggunakan hak pilih untuk pertama kalinya, sehingga pesan komunikasi kepada mereka cenderung menekankan kepada pentingnya menggunakan hak pilih.

Berbagai interaksi publik dilakukan oleh para aktor politik untuk menekankan pentingnya partisipasi aktif Gen Z dalam Pemilu.

Sayangnya, tindakan ini dapat dilihat sebagai usaha pragmatis semata; semakin banyak Gen Z menggunakan hak pilihnya, semakin tinggi pula peluang peserta pemilihan untuk meraih kemenangan.

Memberikan suara dalam pemilihan memang sangat penting, tetapi aktivitas ini merupakan bagian dari rangkaian partisipasi politik demokratis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com