Gen Z juga mengadvokasi hadirnya pemimpin yang mau berinovasi dan memiliki kesadaran akan krisis (CSIS, 2018).
Melalui debat kompetitif, generasi muda diberikan ruang aman untuk berpendapat, beradu gagasan dan meningkatkan kesadaran mereka atas implementasi politik yang ideal.
Lebih lanjut, Zwarensteyn (2012) menekankan bahwa debat kompetitif adalah wadah yang tepat untuk akselerasi persiapan pemuda dalam menjadi warga negara sipil yang siap berdemokrasi secara sehat.
Para pesertanya cenderung memiliki perhatian lebih pada isu politik, nyaman mengartikulasikan aspirasi politik dan mengambil sikap politis (Zwarensteyn, 2012).
Pada akhirnya, kegiatan debat kompetitif, meski cukup populer, tapi memang terkesan jauh dari dunia nyata.
Para pesertanya memiliki kemampuan argumentasi dan komprehensi yang kuat di tengah berbagai limitasi.
Di sisi lain, masyarakat juga sebenarnya tidak asing dengan debat; kita punya debat di level calon legislatif dan eksekutif, kita menaruh perhatian pada debat terbuka para bacapres.
Pertanyaannya, apakah kemudian bisa debat di masyarakat dilangsungkan serupa debat kompetitif, yang memiliki sistematika dan menjunjung tinggi kebebasan berpendapat serta menghindari serangan personal?
Mungkin kondisi yang ideal mengenai perdebatan di ranah demokrasi masih terkesan utopis, tetapi partisipasi kaum muda di bidang politik hari ini juga layak dirayakan: mereka tertarik pada proses politik praktis, prinsip idealistik yang mendasarinya secara filosofis serta tidak mudah terbuai dengan komunikasi politik yang superfisial.
Pada ruang-ruang lomba debat kompetitif, masyarakat Indonesia bisa meletakkan secercah optimisme atas komunikasi politik generasi muda di masa depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.