Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Selai Srikaya Tidak Dibuat dari Buah? Ini Sejarahnya

Kompas.com - 16/09/2023, 09:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyebutkan selai srikaya tidak terbuat dari buah srikaya ramai di media sosial X.

Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun @aan__, Rabu (13/9/2023).

Lewat unggahannya, warganet tersebut mengungkapkan selai srikaya tidak dibuat dari buah srikaya.

"TERNYATA SELAI SRIKAYA TU BUKAN DARI BUAH SRIKAYA YA? SIAPA SIH YANG DULU MEMULAI NGIDE KEBOHONGAN INI," tulis pengunggah.

Baca juga: 7 Buah Tinggi Karbohidrat yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Komentar warganet

Unggahan tersebut lantas mendapatkan sejumlah komentar dari warganet lainnya.

"Namanya 'Selai Sarikaya' dok, bukan Srikaya," ucap @LightsofDawn_.

"Selai sarikaya itu terbuat dari santan, telur, gula dan biasanya untuk aroma ditambahkan pandan," ungkap akun lain.

"Makanya kok rasa selainya ga ada srikaya-srikayanya ya doc. Dulu kukira buah srikaya diambilin dagingnya, bijinya dihempas, terus digulain kasih maizena," katanya.

Hingga Jumat (15/9/2023) sore, unggahan tersebut telah tayang sebanyak 2,2 juta kali, dibagikan 3.876 kali, dan disukai 29.200 warganet.

Baca juga: Benarkah Kucing Makan Rumput untuk Memuntahkan Isi Perutnya?

Lantas, benarkah selai srikaya tidak dibuat dari buah srikaya?


Baca juga: 6 Buah Kaya Serat yang Baik untuk Kesehatan, Apa Saja?

Bisa dibuat dari buah srikaya

Guru Besar Tata Boga Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Marwanti menjelaskan, selai srikaya dapat dibuat dari buah srikaya asli.

"Buah srikaya asli bisa dibuat selai," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2023).

Selain buah srikaya asli, perempuan yang akrab disapa Wanti itu menyebutkan, selai srikaya juga dapat dibuat dari esens srikaya.

"Tetapi, ada juga yang selainya dari esens, yang esens itu bisa juga bukan dari buah langsung," lanjutnya.

Terkait selai yang tidak dibuat dari buah asli tapi tetap disebut srikaya, ia menyatakan masyarakat umum memang sering salah atau kurang pas saat menamakan makanan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com