Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Efek Samping Makan Anggur Terlalu Banyak, Apa Saja?

Kompas.com - 28/08/2023, 07:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggur hadir dalam ribuan variasi dan warna berbeda, tetapi sama-sama dikemas dengan beragam nutrisi yang bermanfaat.

Buah ini merupakan sumber antioksidan yang terbukti secara ilmiah menurunkan risiko beberapa penyakit berbahaya.

Medical news Today melaporkan, antioksidan dalam anggur membantu mencegah pertumbuhan kanker pada getah bening, hati, lambung, payudara, usus besar, dan kulit.

Kaya akan kalium, mengonsumsi anggur dapat membantu mengurangi efek natrium dalam darah yang menyebabkan retensi cairan dan memicu tekanan darah tinggi.

Buah dari keluarga Vitaceae ini mengandung banyak serat untuk menjaga sistem kardiovaskular, termasuk jantung dan pembuluh darah.

Kandungan serat dan air yang tinggi pun membantu seseorang yang mengonsumsi anggur tetap terhidrasi, sehingga pergerakan usus tetap teratur dan risiko sembelit berkurang.

Lantas, adakah efek samping anggur?

Baca juga: 5 Efek Samping Alpukat, Bisa Bikin Migrain dan Berat Badan Bertambah


Efek samping anggur

Meski memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, anggur masuk dalam daftar buah dan sayuran dengan tingkat residu pestisida tertinggi.

Selain itu, mengonsumsi anggur terlalu banyak juga dikhawatirkan akan memicu beberapa efek samping bagi kesehatan.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut efek samping anggur:

1. Sakit perut

Mengonsumsi anggur berlebihan dapat memicu masalah kesehatan.

Dilansir dari laman Eat This, salah satu tanda terlalu banyak makan anggur adalah perut tiba-tiba terasa sakit.

Kondisi ini terjadi karena tingginya kadar fruktosa dalam buah, senilai 12,3 gram per cangkir atau sekitar per 125 gram anggur.

Fruktosa sendiri merupakan gula alami yang terdapat pada buah-buahan, dan dapat menimbulkan gas jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.

Sakit perut juga dapat terjadi berkat kandungan tanin pada kulit dan bijinya. Sebab, dalam jumlah tinggi, polifenol alami itu dapat memicu mual dan diare.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com